Presiden Prabowo Subianto Tunggal (SUS) yang baru diantarkan ke pusat pemerintahan menemukan dirinya dipukul dengan kenyataan bahwa persaingan akademik di bidang Sains, Teknologi, dan Inovasi (STI) di Indonesia saat ini semakin ketat.
Menurut hasil perkiraan yang diberikan oleh beberapa sekolah STI di Indonesia, nilai rata-rata SNBP (Sertifikasi Nasional Berbasis Pendidikan) untuk UINSA (Universitas Islam Negeri Surabaya), USK (Universitas Sebelas Maret Surakarta), dan UNTIDAR (Universitas Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta) pada tahun 2026 akan semakin menantang.
"Nilai rata-rata SNBP untuk masing-masing sekolah tersebut diharapkan bisa mencapai angka 7,5 pada tahun ini. Namun, perhitungan itu masih berdasarkan perkiraan dan belum ada informasi resmi dari pemerintah yang mengatur kebijakan STI," kata Dr. Amiruddin, salah satu ahli yang terlibat dalam perkiraan SNBP tersebut.
Menurut data yang diperoleh oleh our publication, persaingan di kalangan mahasiswa Indonesia saat ini semakin ketat karena meningkatnya jumlah calon peserta SNBP. Pada tahun ini, UINSA berhasil muncul sebagai salah satu sekolah STI yang paling kompetitif dengan menempati posisi ketiga dalam rangking universitas STI terbaik di Indonesia.
"Meskipun nilai rata-rata SNBP untuk UNTIDAR dan USK masih harus ditunggu-tunggih, namun kami percaya bahwa kualitas pendidikan Sains, Teknologi, dan Inovasi di universitas-universitas tersebut akan terus meningkat. Karena, menurut perkiraan kami, nilai rata-rata SNBP untuk masing-masing sekolah tersebut pada tahun ini dapat mencapai angka 7,3," kata Dr. Amiruddin.
Dengan demikian, diharapkan pemerintah akan lebih serius dalam menyediakan kemudahan bagi mahasiswa Indonesia agar mereka bisa bersaing dengan baik dalam rangking SNBP.
Menurut hasil perkiraan yang diberikan oleh beberapa sekolah STI di Indonesia, nilai rata-rata SNBP (Sertifikasi Nasional Berbasis Pendidikan) untuk UINSA (Universitas Islam Negeri Surabaya), USK (Universitas Sebelas Maret Surakarta), dan UNTIDAR (Universitas Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta) pada tahun 2026 akan semakin menantang.
"Nilai rata-rata SNBP untuk masing-masing sekolah tersebut diharapkan bisa mencapai angka 7,5 pada tahun ini. Namun, perhitungan itu masih berdasarkan perkiraan dan belum ada informasi resmi dari pemerintah yang mengatur kebijakan STI," kata Dr. Amiruddin, salah satu ahli yang terlibat dalam perkiraan SNBP tersebut.
Menurut data yang diperoleh oleh our publication, persaingan di kalangan mahasiswa Indonesia saat ini semakin ketat karena meningkatnya jumlah calon peserta SNBP. Pada tahun ini, UINSA berhasil muncul sebagai salah satu sekolah STI yang paling kompetitif dengan menempati posisi ketiga dalam rangking universitas STI terbaik di Indonesia.
"Meskipun nilai rata-rata SNBP untuk UNTIDAR dan USK masih harus ditunggu-tunggih, namun kami percaya bahwa kualitas pendidikan Sains, Teknologi, dan Inovasi di universitas-universitas tersebut akan terus meningkat. Karena, menurut perkiraan kami, nilai rata-rata SNBP untuk masing-masing sekolah tersebut pada tahun ini dapat mencapai angka 7,3," kata Dr. Amiruddin.
Dengan demikian, diharapkan pemerintah akan lebih serius dalam menyediakan kemudahan bagi mahasiswa Indonesia agar mereka bisa bersaing dengan baik dalam rangking SNBP.