Pramono Minta Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol di Jatipadang
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan jajarannya untuk memperbaiki tanggul Baswedan yang jebol di Jatipadang, Jakarta Selatan. Kesalahan tersebut menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
"Jadi, tanggul yang jebol ya segera minta kita perbaiki," kata Pramono saat berkunjung ke Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Selain itu, ia juga meminta perbaikan tanggul di daerah Kemang yang rusak karena jebolnya. Jebolnya tanggul membuat wilayah Kemang sempat terendam banjir.
"Dalam beberapa hari ini kita sudah mengalami banjir, dan itu salah satu penyebab adalah tanggul Baswedan yang jebol," katanya.
Pramono juga menyatakan bahwa pihaknya melakukan modifikasi cuaca seiring dengan potensi cuaca esktrem yang terjadi di Jakarta 25 hari ke depan. Ia menyatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca tersebut.
Tentang dampak banjir, Pramono mengatakan ada sekitar 10 masyaralat yang mengungsi di salah satu rumah ibadah karena jebolnya tanggul. Sementara itu, hingga Jumat pagi ada enam RT lain yang terendam banjir dengan ketinggian 30 cm dan 40-150 cm.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan jajarannya untuk memperbaiki tanggul Baswedan yang jebol di Jatipadang, Jakarta Selatan. Kesalahan tersebut menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
"Jadi, tanggul yang jebol ya segera minta kita perbaiki," kata Pramono saat berkunjung ke Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Selain itu, ia juga meminta perbaikan tanggul di daerah Kemang yang rusak karena jebolnya. Jebolnya tanggul membuat wilayah Kemang sempat terendam banjir.
"Dalam beberapa hari ini kita sudah mengalami banjir, dan itu salah satu penyebab adalah tanggul Baswedan yang jebol," katanya.
Pramono juga menyatakan bahwa pihaknya melakukan modifikasi cuaca seiring dengan potensi cuaca esktrem yang terjadi di Jakarta 25 hari ke depan. Ia menyatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca tersebut.
Tentang dampak banjir, Pramono mengatakan ada sekitar 10 masyaralat yang mengungsi di salah satu rumah ibadah karena jebolnya tanggul. Sementara itu, hingga Jumat pagi ada enam RT lain yang terendam banjir dengan ketinggian 30 cm dan 40-150 cm.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.