Presiden Prabowo Subianto berbicara dengan lantang mengenai dampak kecerdasan buatan dan robotik pada industri dan ketenagakerjaan. Menurutnya, perkembangan teknologi ini dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia di berbagai bidang produksi.
Perkembangan AI dan robotik yang begitu cepat, Prabowo katakan, membuat faktor penelitian dan penelitian lebih cepat sekali, bahkan mungkin tidak membutuhkan terlalu banyak pekerja di bidang itu. Dia juga menyebutkan contoh industri Jerman, pabrik Volkswagen yang sebelumnya mempekerjakan hingga 5.000-6.000 orang, kini hanya membutuhkan sekitar 30 pekerja manusia karena sebagian besar pekerjaan telah digantikan oleh robot.
Prabowo menilai bahwa kemajuan teknologi ini sangat berdampak pada tingkat pengangguran. Dia menekankan pentingnya generasi saat ini untuk mengikuti perkembangan zaman dan bekerja keras untuk mengatasi masalah pengangguran yang terjadi dalam industri.
Maka dari itu, Presiden Prabowo meminta jajarannya agar memperhitungkan dampak munculnya kecerdasan buatan dan robotik terhadap industri dan ketenagakerjaan. Dia juga menekankan pentingnya pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi dampak negatif dari perkembangan teknologi ini.
"Kita harus catat bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan," kata Prabowo. "Maka dari itu, kita harus bekerja keras untuk menemukan solusi dan mengatasi masalah ini."
Perkembangan AI dan robotik yang begitu cepat, Prabowo katakan, membuat faktor penelitian dan penelitian lebih cepat sekali, bahkan mungkin tidak membutuhkan terlalu banyak pekerja di bidang itu. Dia juga menyebutkan contoh industri Jerman, pabrik Volkswagen yang sebelumnya mempekerjakan hingga 5.000-6.000 orang, kini hanya membutuhkan sekitar 30 pekerja manusia karena sebagian besar pekerjaan telah digantikan oleh robot.
Prabowo menilai bahwa kemajuan teknologi ini sangat berdampak pada tingkat pengangguran. Dia menekankan pentingnya generasi saat ini untuk mengikuti perkembangan zaman dan bekerja keras untuk mengatasi masalah pengangguran yang terjadi dalam industri.
Maka dari itu, Presiden Prabowo meminta jajarannya agar memperhitungkan dampak munculnya kecerdasan buatan dan robotik terhadap industri dan ketenagakerjaan. Dia juga menekankan pentingnya pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi dampak negatif dari perkembangan teknologi ini.
"Kita harus catat bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan," kata Prabowo. "Maka dari itu, kita harus bekerja keras untuk menemukan solusi dan mengatasi masalah ini."