Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, kembali menyoroti pentingnya penanganan guru terhadap siswa nakal. Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, menyatakan bahwa pernyataan Prabowo mengenai fenomena anak nakal di sekolah hingga kurang ajar ke guru adalah bentuk kepedulian beliau terhadap profesi guru.
"Jadi dari sisi Pak Prabowo sebagai Presiden beliau sangat peduli kepada pelindungan guru. Tidak boleh ada guru yang dikriminalisasi," kata Hetifah saat diwawancarai wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2025).
Selain itu, Hetifah juga menyoroti pentingnya pendidikan dari orang tua terhadap anak di rumah. Dirinya pun akan melakukan penguatan fungsi dan peran keluarga untuk mencegah kenakalan anak di sekolah.
"Pendidikan itu setengah di rumah, setengah di sekolah. Kan dua-duanya harus berkualitas. Bukan guru semata yang salah jika ada anak-anak yang memiliki mungkin sikap-sikap tertentu yang perlu disiplin dan lain-lainnya," ujarnya.
Prabowo Subianto juga mengungkap fenomena siswa bersikap kurang ajar hingga melawan guru di sekolah. Ia mendukung para guru untuk tegas dan keras terhadap siswa tersebut.
"Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini," kata Prabowo dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11).
Prabowo juga meminta para guru tidak ragu bersikap tegas kepada siswa kurang ajar. "Kalau bapaknya orang besar, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, jangan kurang ajar," ujarnya.
Meskipun Prabowo memaklumi sikap siswa yang kadang nakal, ia tetap menilai bahwa tidak wajar jika murid bersikap kurang ajar ke guru.
"Jadi dari sisi Pak Prabowo sebagai Presiden beliau sangat peduli kepada pelindungan guru. Tidak boleh ada guru yang dikriminalisasi," kata Hetifah saat diwawancarai wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2025).
Selain itu, Hetifah juga menyoroti pentingnya pendidikan dari orang tua terhadap anak di rumah. Dirinya pun akan melakukan penguatan fungsi dan peran keluarga untuk mencegah kenakalan anak di sekolah.
"Pendidikan itu setengah di rumah, setengah di sekolah. Kan dua-duanya harus berkualitas. Bukan guru semata yang salah jika ada anak-anak yang memiliki mungkin sikap-sikap tertentu yang perlu disiplin dan lain-lainnya," ujarnya.
Prabowo Subianto juga mengungkap fenomena siswa bersikap kurang ajar hingga melawan guru di sekolah. Ia mendukung para guru untuk tegas dan keras terhadap siswa tersebut.
"Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini," kata Prabowo dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11).
Prabowo juga meminta para guru tidak ragu bersikap tegas kepada siswa kurang ajar. "Kalau bapaknya orang besar, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, jangan kurang ajar," ujarnya.
Meskipun Prabowo memaklumi sikap siswa yang kadang nakal, ia tetap menilai bahwa tidak wajar jika murid bersikap kurang ajar ke guru.