Presiden Jokowi dan Timnya Menyambut Keberhasilan ASEAN dalam Menghadapi Krisis di Myanmar
Kemarin, Presiden Republik Indonesia, Jokowi, berbicara dengan kehangatan tentang pentingnya ASEAN menangani krisis di Myanmar. Ia menyatakan bahwa Jakarta akan terus mendukung langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan krisis di sekitarnya.
"Dengan kesadaran dari semua pemangku kepentingan, kami ingin mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan," kata Jokowi. Dalam konteks ini, ia menyebutkan pentingnya ASEAN memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar.
Kemudian, Presiden Jokowi juga menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Ia menyatakan bahwa utusan khusus Ketua ASEAN dapat melibatkan semua pemangku kepentingan terkait dan, pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti pentingnya implementasi konsensus lima poin yang telah disepakati hampir lima tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, ia menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
"Dengan gencatan senjata yang benar-benar efektif, kita dapat menciptakan ruang untuk dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," kata Presiden Jokowi.
Selain isu Myanmar, Jokowi juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurut dia, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.
Kemarin, Presiden Republik Indonesia, Jokowi, berbicara dengan kehangatan tentang pentingnya ASEAN menangani krisis di Myanmar. Ia menyatakan bahwa Jakarta akan terus mendukung langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan krisis di sekitarnya.
"Dengan kesadaran dari semua pemangku kepentingan, kami ingin mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan," kata Jokowi. Dalam konteks ini, ia menyebutkan pentingnya ASEAN memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar.
Kemudian, Presiden Jokowi juga menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Ia menyatakan bahwa utusan khusus Ketua ASEAN dapat melibatkan semua pemangku kepentingan terkait dan, pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti pentingnya implementasi konsensus lima poin yang telah disepakati hampir lima tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, ia menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
"Dengan gencatan senjata yang benar-benar efektif, kita dapat menciptakan ruang untuk dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," kata Presiden Jokowi.
Selain isu Myanmar, Jokowi juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurut dia, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.