Prabowo Sarankan ASEAN Kirim Tim Pengamat Pantau Pemilu Myanmar, Agar Terhindar Krisis Demokrasi
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan keterangannya di KTT ASEAN ke-47, Sabtu (26/10/2025), bahwa Indonesia berkomitmen untuk mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan. Salah satunya adalah situasi di Myanmar yang masih menjadi keprihatinan mendalam bagi tim kejatiasekutu.
Di tengah penyelesaian pemilu di Myanmar, Prabowo mendorong ASEAN untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi. Ia juga menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang.
"Tidak ada yang lebih penting dari demokrasi, sehingga kita harus selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini," katanya. "Kita perlu memastikan bahwa proses demokrasi di Myanmar menjadi benar-benar adil dan transparan, agar tidak terjadi krisis yang lebih parah lagi."
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya implementasi konsensus lima poin yang telah disepakati hampir lima tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, ia pun menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
"Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna," katanya. "Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif."
Di samping itu, Prabowo juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurut dia, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.
"Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata," katanya. "Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga."
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan keterangannya di KTT ASEAN ke-47, Sabtu (26/10/2025), bahwa Indonesia berkomitmen untuk mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan. Salah satunya adalah situasi di Myanmar yang masih menjadi keprihatinan mendalam bagi tim kejatiasekutu.
Di tengah penyelesaian pemilu di Myanmar, Prabowo mendorong ASEAN untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi. Ia juga menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang.
"Tidak ada yang lebih penting dari demokrasi, sehingga kita harus selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini," katanya. "Kita perlu memastikan bahwa proses demokrasi di Myanmar menjadi benar-benar adil dan transparan, agar tidak terjadi krisis yang lebih parah lagi."
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya implementasi konsensus lima poin yang telah disepakati hampir lima tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, ia pun menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
"Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna," katanya. "Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif."
Di samping itu, Prabowo juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurut dia, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.
"Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata," katanya. "Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga."