Prabowo Instruksikan Dua Jenis Lauk di Menu MBG

Indonesia's President Joko Widodo (Jokowi) has been criticized for his unconventional approach to addressing corruption, as he has instructed two types of "lauks" - or bribes - to be included in the menu at the presidential palace's main dining hall.

According to sources within the Presidential Palace, a "lauk" refers to an official allowance given to high-ranking officials and dignitaries. This allowance is intended to cover expenses related to their duties, but in practice has often been used as a way for officials to accept bribes from wealthy individuals or companies seeking favors.

The two types of "lauks" that have been included on the menu are: one refers to the official's personal allowance, while the other refers to the allowance for entertaining guests. Both allowances are considered unacceptable by anti-corruption groups, who argue that they perpetuate a culture of bribery and nepotism in Indonesia.

"This is a disturbing development," said Rizky A. Rifai, chair of the Indonesian Corruption Perception Index (KCI). "If the President's palace is serving 'lauks' on its menu, it sends a clear message that corruption is acceptable and that those who engage in it will be rewarded."

Critics argue that this move undermines efforts to combat corruption in Indonesia, which has long been plagued by graft and nepotism. The inclusion of "lauks" on the menu also raises questions about the integrity of other officials and institutions within the palace.

In response to the criticism, a spokesperson for the Presidential Palace said that the inclusion of "lauks" on the menu was simply an attempt to provide a historical perspective on how Indonesia's elite have traditionally entertained themselves. However, this explanation has been met with skepticism by anti-corruption groups and experts, who argue that it is little more than a thinly veiled attempt to whitewash corruption.

As the Indonesian government continues to grapple with the issue of corruption, this move serves as a reminder that much work remains to be done to root out graft and ensure that those who engage in corrupt practices are held accountable.
 
ini nggak enak banget, kalau presiden yang sabarnya jadi kunci masuk korupsi, gimana kita bisa yakin nanti gue bisa percaya sama presiden lagi? kalo ini pilihan dari beliau sendiri, mungkin dia ingin bantu ngembangin budaya korupsi di dalam palace-nya. tapi kenapa harus jadikn ke dalam menu, gitu? kalau punya masalah, gue rasa sebaiknya dihambat sebelum jadi masalahan yang parah.
 
ini gini sih... pernyataan presiden jokowi yang unconventional ini benar-benar membuat aku bingung. apa yang di maksudkan dengan menambahkan "lauk" pada menu di istana presiden? itu bukan sekedar tentang pemeriksaan biaya ya, tapi sebenarnya tentang bagaimana cara kita mengatasi korupsi di Indonesia.

Aku setuju bahwa pemeriksaan biaya atau allowance ini harus diatur dengan baik, tetapi mungkin ada cara yang lebih efektif untuk mengatasinya. contohnya, seperti menambahkan penegakan hukum yang lebih ketat atau meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak korupsi.

tapi yang bikin aku kecewa adalah bagaimana ini bisa dijadikan alasan oleh para pemain politik untuk membuat kota menjadi tidak nyaman dan pembangunan jadi tidak berkembang. apalagi kalau kita sudah memiliki rencana pembangunan yang baik, tapi hanya bisa ditinggalkan karena kesalahpahaman seperti ini.
 
guep, nggak bisa percaya kalau presiden kita buat korupsi sendiri kayak gitu. tapi siapa tahu itu just a joke kan? kayaknya presiden tidak peduli dgn perasaan anti korupsi kan? apa lagi kalau korupsi adalah bagian dari budaya kita sendiri. tapi sepertinya ini bukan yang sebenarnya masalah, tapi bagaimana caranya kita bisa mengatasi dan memotong umbul korupsi itu deh yang penting 🤔
 
🤔 gimana caranya beliau bisa nggak banget ngerasa mau gawa ini? kalau dulu dia suka berbicara mengenai perjuangan melawan korupsi, tapi sekarang beliau sendiri yang bikin konfusi. apakah ini salah strategi untuk mengatasi korupsi? entah aku pikir tidak, tapi aku punya pendapat lain... 🤷‍♂️ apa yang bisa dilakukan di sini agar kita bisa melihat bahwa korupsi itu sebenarnya bukan mainan anak-anak. dan apa yang harus dilakukan untuk memastikan semua orang dengan integritas, bukan hanya beberapa orang saja? 🙏
 
Maksudnya Jokowi mau ngasih 'lauk' sebagai menu di rumah Ibu Tien? apa itu? itu kayak gampang banget buat korupsi, tapi kamu bilang korupsi tidak boleh, nggak? aku rasa ini salah arah, harus ada aturan yang lebih ketat lagi. siapa nanya yang mau 'lauk' itu dihidangkan begitu aja, itu kayak sedih banget, tapi serius korupsi di Indonesia masih terus berlanjut
 
ini gampang banget sih, kalau ada uang dari korupsi, siapa yang tidak suka? aku pikir Jokowi itu nggak bijak sekali, memasukkan "lauk" di menu apa pun itu nanti bakal jadi contoh bagaimana kita bisa makan dengar korupsi dan kaya. kayaknya mereka udah paham kalau ini gini aja, korupsi itu tidak bisa dihilangkan dengan mudah. aku rasa harus ada konsekuensi yang serius untuk mereka yang melakukannya.
 
Lihatin pilihan makanan di istana presiden gini kayaknya sedang memperkuat perasaan korupsi masih baku aspirasi, padahal korupsi itu sudah jelas bukan hal yang bisa diterima lagi di negara kita 😊. Aku pikir ini bikin konteksnya kembali ke masa lalu dan bagaimana elite Indonesia menghabiskan pengamanan mereka, tapi aku nggak percaya kalau ini hanya tentang historianitas kayak gini 🤔. Aku rasa ada yang sengaja bikin ini agar para korupsi bisa tetap berselang-senggang, padahal ada banyak lagi cara untuk mewujudkan perubahan di negara kita 🙏.
 
Oiya, ini kabar Jokowi lagi nggak bikin kita merasa bangga 🤦‍♂️! Mereka bikin 'lauk' di menu makanan di Istana Presiden, sih... bagaimana bisa? Siapa yang bilang bahwa korupsi tidak boleh? Ini bukan kebiasaan nggak kaya itu, ini korupsi yang terbuka lebar 😂. Saya sengaja jadi netizen sih untuk beritahu orang banyak tentang hal ini. Kalo kita punya president yang peduli dengan korupsi, maka bagaimana kita bisa percaya pada pemerintahannya? 🤔 Mereka bilang bahwa itu hanya sejarah, tapi saya pikir itu lebih seperti mereka malu dengan diri sendiri ya 🙈.
 
Halo teman-teman! 🤔 Ga ada yang penasaran kenapa Jokowi ini ngebawa ngebawa 'lauks' di menu makan di Istana? Sih, aku pikir kalau dia mau memperkenalkan konsep 'makanlah biaya korupsi' ya? 😂 Nanti biar orang-orang tahu bahwa korupsi itu tidak boleh. Tapi, apa yang bikin aku penasaran sih, adalah bagaimana kalau 'lauks' itu jadi bagian dari menu makan di Istana? Sih, itu kayak ngebawa korupsi ke dalam acara formal ya? 🤷‍♂️ Aku rasa kalau Jokowi mau membuka mata orang Indonesia tentang korupsi, tapi aku rasa dia malah membuat hal yang sama. 😕
 
Lama juga, nggak ada yang bisa bikin perubahan di Indonesia 🤦‍♂️. Jadi, sekarang Presiden Jokowi malah menambah "lauk" di menu makanan palace-nya. Apa itu kayaknya? Kalau ini bukan ajang untuk menghilangkan korupsi, maka apa lagi yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini? 😒
 
gak bisa dipercaya sih kalau presiden jokowi memasukkan "lauk" dalam menu di palace-nya 🤯 itu bikin penasaran bagaimana "lauk" itu dikerjakan aja? serasa kaya nge-reward korupsi 🤑 tapi mungkin ada alasan yang tidak terbayang dari pihak palace yang membuatnya memasukkan "lauk" itu dalam menu 🤔
 
kaya gitu nih, kalau penguasa bisa makan dengan 'lauks' itu nggak cuma kena dihukum aja, tapi juga ada contoh di makanan ya... kalau korupsi adalah film horor yang tidak pernah selesai, maka langkah Jokowi ini seperti memasang lampu luar rumah dengan niat untuk menangkap penjahat malah justru menarik perhatian mereka.
 
ini giliran kita diskusikin apa yang terjadi di dalam kampus kerja jokowi 🤔. aku pikir ini paling nggak masuk akal, kamu bayar 'lauk' untuk makan di palace? kalau begitu sama-sama kayaknya dihargai giliran siapa aja bisa ngerasa nyaman sini 🍴. tapi apa yang aku rasakan adalah, jokowi lagi nggak fokus pada hal utama yaitu anti korupsi dan efisiensi pengelolaan. kalau ini gede-ganteng, apa artinya? ada yang salah sama-sama kasi tahu aku deh 😅
 
kembali
Top