Prabowo menekankan pentingnya memperkuat kerja sama ASEAN untuk menghadapi tantangan global yang kompleks. Menurut Presiden Prabowo Subianto, kerja sama konkret di kawasan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN sangat penting bagi Indonesia.
Dalam intervensinya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 ASEAN Plus Three (APT), Prabowo menyatakan bahwa babak baru kerja sama kawasan berlangsung di tengah tantangan global yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, gangguan perdagangan internasional, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik. Tantangan tersebut dinilai berdampak langsung terhadap kehidupan rakyat di kawasan.
“Bagi Indonesia, hal-hal ini bukanlah risiko yang bersifat abstrak. Ini lah tekanan nyata bagi para petani kita, generasi muda kita, dan peran penting yang kita mainkan dalam rantai pasok global,” ucap Prabowo.
Prabowo juga menyoroti laporan ASEAN Plus Three Regional Economic Outlook terbaru yang menunjukkan ketangguhan ekonomi kawasan. Menurutnya, stabilitas tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang pasti dan memerlukan upaya memperkuat integrasi regional, diversifikasi perdagangan, dan jaring pengaman keuangan.
Indonesia mengakui kontribusi kerja sama trilateral antara Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea bagi seluruh kawasan. Pendalaman kerja sama trilateral ini melalui pertemuan puncak dan pertemuan tingkat menteri secara rutin sangat penting untuk terus menjaga pertumbuhan dan melindungi diri dari guncangan eksternal.
Prabowo menyerukan peningkatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) untuk menjamin pasokan pangan yang stabil dan memperkuat respons darurat antarnegara melalui pertukaran informasi yang lebih baik. Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan penuh APT Cooperation Work Plan serta penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralisation sebagai langkah nyata memperdalam kerja sama ekonomi dan keuangan regional.
Indonesia mendukung penuh pengesahan ASEAN Plus Three Leaders’ Statement on Strengthening Regional Economic and Financial Cooperation.
Dalam intervensinya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 ASEAN Plus Three (APT), Prabowo menyatakan bahwa babak baru kerja sama kawasan berlangsung di tengah tantangan global yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, gangguan perdagangan internasional, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik. Tantangan tersebut dinilai berdampak langsung terhadap kehidupan rakyat di kawasan.
“Bagi Indonesia, hal-hal ini bukanlah risiko yang bersifat abstrak. Ini lah tekanan nyata bagi para petani kita, generasi muda kita, dan peran penting yang kita mainkan dalam rantai pasok global,” ucap Prabowo.
Prabowo juga menyoroti laporan ASEAN Plus Three Regional Economic Outlook terbaru yang menunjukkan ketangguhan ekonomi kawasan. Menurutnya, stabilitas tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang pasti dan memerlukan upaya memperkuat integrasi regional, diversifikasi perdagangan, dan jaring pengaman keuangan.
Indonesia mengakui kontribusi kerja sama trilateral antara Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea bagi seluruh kawasan. Pendalaman kerja sama trilateral ini melalui pertemuan puncak dan pertemuan tingkat menteri secara rutin sangat penting untuk terus menjaga pertumbuhan dan melindungi diri dari guncangan eksternal.
Prabowo menyerukan peningkatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) untuk menjamin pasokan pangan yang stabil dan memperkuat respons darurat antarnegara melalui pertukaran informasi yang lebih baik. Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan penuh APT Cooperation Work Plan serta penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralisation sebagai langkah nyata memperdalam kerja sama ekonomi dan keuangan regional.
Indonesia mendukung penuh pengesahan ASEAN Plus Three Leaders’ Statement on Strengthening Regional Economic and Financial Cooperation.