Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, mengumumkan bahwa kebijakan harus berpihak kepada rakyat. Ia mengingatkan seluruh kader partainya untuk selalu berpihak kepada rakyat dalam membuat kebijakan.
Prabowo juga menekankan pentingnya pemimpin sejati yang memahami keadaan bangsanya. Bukan cuma hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa. Ia juga mengatakan bahwa kekuasaan bukan hanya sekadar tujuan, tapi berbuat baik bagi bangsa dan rakyat.
"Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan," kata Prabowo. "Sebab, kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat."
Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa setiap kebijakan yang dibuat oleh jajaran pimpinan dan kader harus selalu berpihak kepada rakyat. Ia juga mengingatkan kembali arti menjadi seorang pemimpin kepada jajaran di partainya itu.
"Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa," kata Prabowo.
Dalam paparannya saat memberikan taklimat, Prabowo juga menekankan kembali amanat dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45).
Prabowo juga menekankan pentingnya pemimpin sejati yang memahami keadaan bangsanya. Bukan cuma hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa. Ia juga mengatakan bahwa kekuasaan bukan hanya sekadar tujuan, tapi berbuat baik bagi bangsa dan rakyat.
"Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan," kata Prabowo. "Sebab, kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat."
Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa setiap kebijakan yang dibuat oleh jajaran pimpinan dan kader harus selalu berpihak kepada rakyat. Ia juga mengingatkan kembali arti menjadi seorang pemimpin kepada jajaran di partainya itu.
"Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa," kata Prabowo.
Dalam paparannya saat memberikan taklimat, Prabowo juga menekankan kembali amanat dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45).