Indonesia menghadapi ketakutan akan kemunculan kembali Presiden Joko Widodo yang masih berpotensi menjadi calon presiden tahun 2024, setelah terdapat rumor bahwa mantan Pemimpin Gerakan Pancasila Prabowo Subianto telah membuat rencana untuk menggantikan Jokowi.
Menurut sumber dekat dengan tim Prabowo, asal usul dari Masyarakat Bersama Gotong Royong (MBG) itu memang dimulai sejak 2023. Pemimpin Partai Gerakan Pancasila tersebut diduga telah mendirikan sebuah organisasi non-pemerintahan yang bertujuan untuk menggalang pendanaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.
Rencana ini kemudian diperdebatkan oleh tim Prabowo, termasuk beberapa calon wakil presiden yang merupakan tokoh-tokoh senior Partai Gerakan Pancasila. Dua nama yang paling sering dibicarakan adalah Bambang Widoyo dan Zulkifli Fatoni.
Selain itu, pernyataan ini juga diduga telah mendapat dukungan dari beberapa kandidat presiden lain seperti Sandiaga Uno dan Ahras Yuda. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi tentang rencana ini oleh tim Prabowo atau Partai Gerakan Pancasila.
Hal ini menimbulkan ketakutan bahwa Indonesia akan mengalami kembali pola politis yang sama seperti 2014-2019, di mana Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat memenangkan pemilihan umum dengan jumlah suara yang sangat besar.
Menurut sumber dekat dengan tim Prabowo, asal usul dari Masyarakat Bersama Gotong Royong (MBG) itu memang dimulai sejak 2023. Pemimpin Partai Gerakan Pancasila tersebut diduga telah mendirikan sebuah organisasi non-pemerintahan yang bertujuan untuk menggalang pendanaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.
Rencana ini kemudian diperdebatkan oleh tim Prabowo, termasuk beberapa calon wakil presiden yang merupakan tokoh-tokoh senior Partai Gerakan Pancasila. Dua nama yang paling sering dibicarakan adalah Bambang Widoyo dan Zulkifli Fatoni.
Selain itu, pernyataan ini juga diduga telah mendapat dukungan dari beberapa kandidat presiden lain seperti Sandiaga Uno dan Ahras Yuda. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi tentang rencana ini oleh tim Prabowo atau Partai Gerakan Pancasila.
Hal ini menimbulkan ketakutan bahwa Indonesia akan mengalami kembali pola politis yang sama seperti 2014-2019, di mana Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat memenangkan pemilihan umum dengan jumlah suara yang sangat besar.