Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan ketika mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia akan menerima kembali jasad sejumlah warga negara Indonesia yang masih sandera di Israel. Pada awalnya, kekhawatiran menyebbar akhir-akhir ini mengenai kesejahteraan 18 warga negara Indonesia yang telah ditahan di tempat penempatan sementara oleh pihak berwenang Israel.
Pernyataan Presiden Prabowo terkait dengan penyelesaian status seorang warga negara Indonesia, Mr. Andi Irfan Yatim, yang sedang mengalami keterjebakannya di wilayah otonom Palestina. Menurut Sumber Pemerintah, pihak Israel secara resmi menyatakan bahwa mereka akan membiarkan jasad Mr. Yatim dan 17 rekan kerjanya untuk dikembalikan ke Indonesia.
Namun, pernyataan tersebut tidak menenangkan ketegangan yang terus berlangsung antara kedua negara tersebut. Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengutuk penolakan pemerintah Prabowo untuk membiarkan pesawat kemanapun ke Bandar Udara Ben Gurion tanpa menghormati batasan udara Israel. Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menekankan pentingnya hubungan diplomatik yang sehat antara kedua negara tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, hubungan antara Indonesia dan Israel telah mengalami kesulitan. Pada awal tahun 2025, perjanjian ekstradisi yang pernah ditandatangani pada tahun 2018 mulai berlaku, namun masih banyak spekulasi tentang bagaimana kedua negara tersebut akan bekerja sama dalam hal konsuler dan keamanan.
Pernyataan Presiden Prabowo terkait dengan penyelesaian status seorang warga negara Indonesia, Mr. Andi Irfan Yatim, yang sedang mengalami keterjebakannya di wilayah otonom Palestina. Menurut Sumber Pemerintah, pihak Israel secara resmi menyatakan bahwa mereka akan membiarkan jasad Mr. Yatim dan 17 rekan kerjanya untuk dikembalikan ke Indonesia.
Namun, pernyataan tersebut tidak menenangkan ketegangan yang terus berlangsung antara kedua negara tersebut. Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengutuk penolakan pemerintah Prabowo untuk membiarkan pesawat kemanapun ke Bandar Udara Ben Gurion tanpa menghormati batasan udara Israel. Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menekankan pentingnya hubungan diplomatik yang sehat antara kedua negara tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, hubungan antara Indonesia dan Israel telah mengalami kesulitan. Pada awal tahun 2025, perjanjian ekstradisi yang pernah ditandatangani pada tahun 2018 mulai berlaku, namun masih banyak spekulasi tentang bagaimana kedua negara tersebut akan bekerja sama dalam hal konsuler dan keamanan.