pixeltembok
New member
POLISI AKAN MENGUSUT UNDANG-UNDANG PIDANA DI KASUS AMBRUKNYA PONDOK PESANTREN AL KOZINY, SIDOARJO
Jakarta - Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) akan segera mengusut dugaan unsur pidana terkait dengan ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Penyelidikan ini akan dilakukan setelah proses evakuasi para korban dari reruntuhan selesai.
"Kami tidak dapat langsung memulai penyelidikan karena masih ada aktivitas yang diperlukan seperti pembersihan dan pembongkaran material yang tersisa," kata Kepala Bagian Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Jakarta, Senin.
Dia menjelasakan bahwa proses evakuasi para korban dan identifikasi jenazah masih merupakan prioritas utama. "Kami tidak ingin ada sisa-sisa korban yang belum didapatkan," katanya.
Namun, Kombes Pol Jules menegaskan bahwa penyidik akan memulai penyelidikan di TKP setelah proses evakuasi dan identifikasi selesai. Penyidik juga akan menginterogasi para saksi dan orang-orang yang terkait dengan kasus ini.
"Kami tidak ingin ada bukti-bukti penting yang terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain," katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah daerah Sidoarjo telah melaksanakan operasi pencarian korban di lokasi kejadian. Bupati Sidoarjo juga telah menyampaikan informasi tentang operasi pencarian korban dan evakuasi para warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Kasus ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny ini telah menimbulkan kesedihan dan kekecewaan bagi masyarakat setempat. Polisi daerah Jawa Timur berharap bahwa penyelidikan dapat membantu memahami apa yang terjadi dan menyediakan keadilan bagi korban dan keluarga mereka.
Jakarta - Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) akan segera mengusut dugaan unsur pidana terkait dengan ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Penyelidikan ini akan dilakukan setelah proses evakuasi para korban dari reruntuhan selesai.
"Kami tidak dapat langsung memulai penyelidikan karena masih ada aktivitas yang diperlukan seperti pembersihan dan pembongkaran material yang tersisa," kata Kepala Bagian Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Jakarta, Senin.
Dia menjelasakan bahwa proses evakuasi para korban dan identifikasi jenazah masih merupakan prioritas utama. "Kami tidak ingin ada sisa-sisa korban yang belum didapatkan," katanya.
Namun, Kombes Pol Jules menegaskan bahwa penyidik akan memulai penyelidikan di TKP setelah proses evakuasi dan identifikasi selesai. Penyidik juga akan menginterogasi para saksi dan orang-orang yang terkait dengan kasus ini.
"Kami tidak ingin ada bukti-bukti penting yang terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain," katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah daerah Sidoarjo telah melaksanakan operasi pencarian korban di lokasi kejadian. Bupati Sidoarjo juga telah menyampaikan informasi tentang operasi pencarian korban dan evakuasi para warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Kasus ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny ini telah menimbulkan kesedihan dan kekecewaan bagi masyarakat setempat. Polisi daerah Jawa Timur berharap bahwa penyelidikan dapat membantu memahami apa yang terjadi dan menyediakan keadilan bagi korban dan keluarga mereka.