Gak bisa dipungkiri aja, pesta gay di Surabaya kayak gini selalu terjadi. Tapi kalau kita lihat dari perspektif orang yang ada di balik pesta itu, mungkin bukan cuma tentang kesenangan aja, tapi juga tentang rahasia dan kebebasan yang harus dilestarikan. Tapi, nggak bisa disangkal lagi bahwa kekerasan dan erosi moralitas itu kayaknya tidak boleh terjadi. Apalagi ketika ada yang terluka atau bahkan meninggal. Polres yang bawa 34 orang itu kayaknya harus dihargai, tapi juga harus diingat bahwa pesta gay itu bisa jadi bagian dari kebebasan seseorang yang harus dilindungi. Tapi, nggak bisa dipungkiri lagi, kerusuhan itu kayaknya bisa terjadi ketika ada konflik antara beberapa kelompok. Apalagi ketika ada yang salah paham tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh orang-orang di balik pesta itu.