Mengenai Tragedi Terapis, Korban Mendapat Info Lowongan Melalui Mesin pencari
Tragedi kematian seorang terapis di Jakarta beberapa waktu lalu ternyata masih menimbulkan misteri. Menurut sumber-sumber yang telah dikenal, korban tersebut adalah seorang pria berusia 35 tahun yang bekerja sebagai terapis di sebuah pusat kesehatan di area Pusat kota Jakarta.
Saat ini, polisi sedang menyelidiki kemungkinan kejadian tersebut merupakan kasus pembunuhan. Menurut yang dilaporkan oleh tim penyelidikan, korban ditemukan mati di ruang perawatan dengan gejala trauma yang parah. Ia juga mengalami luka-luka yang cukup parah pada tubuhnya.
Saat ini, terdapat beberapa informasi yang muncul dari berita online yang berasal dari media sosial. Menurut informasi tersebut, korban mendapatkan pesan lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan di Jakarta melalui aplikasi work-from-home dan media sosial.
"Korban ditemukan mati dengan gejala trauma yang parah dan luka-luka yang cukup parah. Kami masih belum menemukan bukti bahwa korban tersebut menangani pekerjaan tersebut," ujar Kepala Tim Penyelidikan Kasus pembunuhan Terapis, Bupati Jakarta Barat.
Menurut informasi yang berasal dari media sosial, korban tersebut terakhir bekerja sebagai terapis di sebuah pusat kesehatan di area Pusat kota Jakarta. Ia juga mengaku pernah menerima lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan di Jakarta melalui aplikasi work-from-home dan media sosial.
Dalam keseluruhan, polisi masih belum menemukan bukti yang cukup untuk menyimpulkan apa yang telah terjadi kepada korban tersebut. Namun, tim penyelidikan tetap akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa kasus ini tidak hanya menjadi kejadian biasa-biasaan.
"Hingga saat ini, kami masih belum menemukan bukti bahwa korban tersebut menangani pekerjaan tersebut," ujar Bupati Jakarta Barat.
Tragedi kematian seorang terapis di Jakarta beberapa waktu lalu ternyata masih menimbulkan misteri. Menurut sumber-sumber yang telah dikenal, korban tersebut adalah seorang pria berusia 35 tahun yang bekerja sebagai terapis di sebuah pusat kesehatan di area Pusat kota Jakarta.
Saat ini, polisi sedang menyelidiki kemungkinan kejadian tersebut merupakan kasus pembunuhan. Menurut yang dilaporkan oleh tim penyelidikan, korban ditemukan mati di ruang perawatan dengan gejala trauma yang parah. Ia juga mengalami luka-luka yang cukup parah pada tubuhnya.
Saat ini, terdapat beberapa informasi yang muncul dari berita online yang berasal dari media sosial. Menurut informasi tersebut, korban mendapatkan pesan lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan di Jakarta melalui aplikasi work-from-home dan media sosial.
"Korban ditemukan mati dengan gejala trauma yang parah dan luka-luka yang cukup parah. Kami masih belum menemukan bukti bahwa korban tersebut menangani pekerjaan tersebut," ujar Kepala Tim Penyelidikan Kasus pembunuhan Terapis, Bupati Jakarta Barat.
Menurut informasi yang berasal dari media sosial, korban tersebut terakhir bekerja sebagai terapis di sebuah pusat kesehatan di area Pusat kota Jakarta. Ia juga mengaku pernah menerima lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan di Jakarta melalui aplikasi work-from-home dan media sosial.
Dalam keseluruhan, polisi masih belum menemukan bukti yang cukup untuk menyimpulkan apa yang telah terjadi kepada korban tersebut. Namun, tim penyelidikan tetap akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa kasus ini tidak hanya menjadi kejadian biasa-biasaan.
"Hingga saat ini, kami masih belum menemukan bukti bahwa korban tersebut menangani pekerjaan tersebut," ujar Bupati Jakarta Barat.