Polisi Temukan Laptop Pelaku Ledakan SMAN 72, Telusuri Situs yang Diakses

Kasus peledakan SMAN 72 Jakarta masih dalam tahap pemecahan, polisi menemukan laptop pelaku yang saat ini sedang diteliti di laboratorium forensik. Laptop tersebut ditemukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Diresres Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu.

Saat ini polisi tengah menelusuri situs apa saja yang diakses pelaku yang berhubungan dengan aksi peledakan. "Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa2 saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkutan di dalam digital device yang ada," kata Kombes Pasaribu.

Polisi juga menemukan simbol-simbol ekstrem yang ditulis pada senjata mainan pelaku ledakan. Simbol tersebut bukan merupakan relasi komunitas atau relasi entitas, tapi hanya menginspirasi dari tindakan ekstrem di luar negeri seperti penembakan di Kanada dan Selandia Baru.

Pihak polisi juga menyebutkan 6 nama pelaku penembakan yang tulis siswa ABH pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi. Nama-nama tersebut antara lain Alexandre Bissonnete, Luca Traini, Brenton Harrison Tarrant dan beberapa nama lain.

Polisi tengah melakukan proses digital forensic di laboratorium untuk mendalami kasus ini lebih lanjut.
 
Gue pikir kalau kasus ngerombol SMAN 72 Jakarta ini pasti kaitannya sama dengan kasus ekstrem yang terjadi di luar negeri. Tapi, gue juga bingung kenapa pelaku bikin simbol-simbol ekstrem di senjata mainan. Apakah dia mau jadi inspirasi untuk kasus lain seperti di Kanada dan Selandia Baru? 🤔

Gue rasa kasus ini memang menarik perhatian kita semua, tapi gue juga ingin tahu bagaimana caranya mencegah kasus-kasus ekstrem seperti ini terjadi lagi. Mungkin ada cara lain yang harus ditemukan oleh polisi dan komunitas, seperti membantu orang-orang yang sedang merasa kesepian dan tidak punya arah dalam hidup.

Dan aku penasaran juga apa itu digital forensic dan bagaimana caranya bekerja? 🤓
 
ini kasusnya lagi nggak fokus pada pelaku nih? siapa tahu pelaku yang dibawa ke laboratorium adalah orang yang tidak berhubungan sama sekali dengan aksi peledakan. tapi pemerintah sendiri bilang kalau ini bukan kasus ekstremis, kayak gitu kan? apalagi ada simbol-simbol ekstrem yang ditulis pada senjata mainan pelaku, tapi gak bermaksud untuk membunuh sih... nanti bagaimana kalau pelaku itu ternyata bukan yang dipikirkan? dan siapa tahu kasus ini bisa jadi inspirasi dari luar negeri kayak gitu...
 
ini casus sman 72 jakarta masih banyak yang penasaran apa yang bikin anak itu buat peledakan, kayaknya harus cari tahu apa yang bikin anak itu merasa marah dan tidak bisa mengontrol dirinya sendiri 🤔

sih kalau dilihat dari simbol-simbol ekstrem yang ada di senjata mainan itu, bisa jadi anak itu memang terinspirasi oleh hal-hal di luar negeri, tapi kita juga harus nonton apa yang bikin anak itu pernah menginjak jalur online, karena itu bisa bikin anak itu merasa nyaman untuk melakukan tindakan ekstrem 💻

dan kalau kita lihat dari daftar nama-nama itu, kayaknya ada beberapa nama yang dikenal dalam kasus-kasus serupa di luar negeri, tapi kita juga harus cari tahu bagaimana proses online yang bikin anak ita bisa terhubung dengan hal-hal tersebut 🤝
 
Makasih gan, aku pikir kalian semua salah sapa sih pelaku yang jadi korban nih, bikin kasus ini semakin parah. Saya pikir perlu dilakukan investigasi yang lebih mendalam tentang latar belakang dari pelaku itu, apakah ada hubungan dengan keluarga atau komunitasnya, sehingga kita bisa memahami apa motivasi yang membuatnya melakukan hal tersebut 🤔

Dan aku paham kan sih bahwa simbol-simbol ekstrem yang ditemukan itu bukanlah relasi komunitas, tapi tapi aku berharap polisi bisa membantu para korban keluarga mereka dan tidak jadi korban lagi 😔
 
Gue pikirin aja apa yang bikin si pelaku kayak gitu! Siapa punya ide ekstrem seperti itu, kalau gak ada solusi konstruktif, maka dia harus sadar kalau aksi-anya bisa jadi membuat korban lain! Maksudnya, jika gusik2 ekstrem ke dalam mainan sih bisa bikin si pelaku merasa nyaman dan terbebas dari rasa sedih. Gue rasa polisi harus juga cek lihat apakah ada hubungan antara aksi ekstrem di luar negeri dengan aksi ini, kalau gak pasti ada, maka semoga kasus ini bisa segera ditutup dan tidak ada korban lain! 🤔💻
 
Aku rasa ini kayak kisah film thriller 🕵️‍♂️, tapi ternyata ada di belakangnya kisah nyata yang membuat kita semua terkejut. Aku pikir ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya memahami perbedaan antara ekstremisme dan radikalisme 🤔. Yang jadi masalah adalah, siapa yang bisa mencegah seseorang untuk mengikuti jejak-jejak tersebut? Aku rasa ini perlu kita lakukan analisis lebih mendalam tentang bagaimana kehidupan online kita bisa dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Kita harus lebih berhati-hati dengan apa yang kita cari di internet dan tidak terlalu mudah terpengaruh oleh hal-hal tersebut. Aku pikir ini juga perlu kita lakukan diskusi lebih lanjut tentang bagaimana kita bisa mencegah kasus-kasus seperti ini dari terjadi lagi 🤝.
 
Lho, apa lagi kasusnya? Semula aja adalah anak SMA yang bikin peledakan di SMAN 72 Jakarta, tapi sekarang jadi ada 6 nama lain yang dianggap sebagai pelaku penembakan. Coba cari tahu siapa saja yang benar-benar bikin itu aja! Saya ragu-ragu sama Polisi Jaka, bagaimana kalau mereka cari tahu dari sumber yang lebih dekat, seperti teman atau keluarga pelaku? Hmm, mungkin juga ada hubungan dengan situasi global seperti penembakan di Kanada dan Selandia Baru. Kalo demikian, Polisi Jaka harus cepat-sapih sih! 🤔
 
Haha bro, apa yang terjadi dengan anak muda Indonesia kini? Aku pikir mereka semua sudah banyak dipengaruhi oleh konten online, bukan? Makasih lagi polisi yang semangat investigation ini, tapi aku curious, bagaimana hasil dari proses digital forensic di laboratorium? Apakah sih ada yang bisa memprediksi kalau kasus ini akan berakhir dengan apa?
 
Saya pikir penulisan ini sama sekali salah, polisi harus jujur apa yang mereka temukan itu laptop bukannya "digital device" tapi laptop nyata sih 🤔. Dan siapa tahu aja kiri kiri SMAN 72 Jakarta ini bukan seperti yang dianggap, mungkin ada alasan yang lebih kompleks. Saya juga curhat, simbol-simbol ekstrem itu nih bukan cuma inspirasi dari luar negeri, mungkin ada faktor-faktor internal yang membuat siswa ini melakukan hal tersebut. Dan apa dengan 6 nama pelaku penembakan itu? Apakah benar-benar mereka berhubungan dengannya atau hanya sekedar teori? Polisi harus lebih transparan dan jujur dalam penyelidikan kasus ini, jangan sampai membuat semuanya menjadi spekulasi 😐.
 
Aku rasa ini kasus yang sengit banget, siapa tahu pelaku ini benar-benar tidak bertanggung jawab atau punya alasan yang legitime... laptopnya apa lagi menemukan simbol ekstrem, kan itu bukan sesuatu yang kita inginkan di negara kita 🤕. Aku sengaja jangan membicarakan ini karena aku tidak mau memperparah situasi, tapi aku rasa polisi harus lebih teliti dan penuh wawasan dalam penyelidikan ini 😐.
 
ada ya? kalau nanti mereka penemukan siapa yang benar-benar bikin peledakan itu, pasti akan ada yang banyak yang curiga juga gini dulu... tapi mungkin kan tidak ada bukti yang cukup untuk menangkap dia, jadi kita tetap berharap polisi bisa selesai kasus ini dengan cepat
 
kembali
Top