Korban Dugaan Penipuan Lahan Parkir di Kawasan Mega Kuningan, Korban Mengalami Kerugian Rp500 Juta
Dalam kasus yang menimbulkan kerugian besar bagi seorang investor di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut. Menurut Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Kurniawan, penyelidikan masih dalam tahap awal.
Saat ini ada dua pelaku yang diduga menjadi korban dugaan penipuan investasi lahan parkir tersebut dan telah menerima undangan klarifikasi dari polisi. Pelaku berinisial A dan DK membujuk seorang investor bernama TW untuk menyerahkan uang sebesar Rp500 juta dengan dijanjikan keuntungan senilai 1,4 Milyar.
Namun, investasi tersebut ternyata gagal dan uang yang dimiliki oleh TW tidak kembali. "Saya sempat bertemu dengan pelaku, namun saya hanya dikasih cek kosong yang kemudian saya lapor polisi," kata TW kepada kami.
Lahan parkir tersebut awalnya dijanjikan kepada korban akan dibangun parkiran motor dan kantin karyawan. Namun, pelaku hanya memberikan cek kosong kepada korban untuk pembayaran yang telah dijanjikan.
Dengan demikian, polisi masih harus terus menyelidiki kasus tersebut dan mengejar dua pelaku yang diduga mencurigakan.
Dalam kasus yang menimbulkan kerugian besar bagi seorang investor di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut. Menurut Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Kurniawan, penyelidikan masih dalam tahap awal.
Saat ini ada dua pelaku yang diduga menjadi korban dugaan penipuan investasi lahan parkir tersebut dan telah menerima undangan klarifikasi dari polisi. Pelaku berinisial A dan DK membujuk seorang investor bernama TW untuk menyerahkan uang sebesar Rp500 juta dengan dijanjikan keuntungan senilai 1,4 Milyar.
Namun, investasi tersebut ternyata gagal dan uang yang dimiliki oleh TW tidak kembali. "Saya sempat bertemu dengan pelaku, namun saya hanya dikasih cek kosong yang kemudian saya lapor polisi," kata TW kepada kami.
Lahan parkir tersebut awalnya dijanjikan kepada korban akan dibangun parkiran motor dan kantin karyawan. Namun, pelaku hanya memberikan cek kosong kepada korban untuk pembayaran yang telah dijanjikan.
Dengan demikian, polisi masih harus terus menyelidiki kasus tersebut dan mengejar dua pelaku yang diduga mencurigakan.