Polda Metro Jaya memperjelas mengenai HP korban kebakaran gedung ACC Kwitang di Jakarta Pusat, yang sempat digadaikan oleh korban sebelum ditemukan tewas. Menurut Wadirkrimum AKBP Putu Cholis Aryana, saksi-saksi dari kerabat korban Farhan mengaku bahwa HP-nya masih aktif dan telah digadaikan kepada saudara K dan W yang berlokasi tidak jauh dari domisili almarhum di Jakarta Utara.
Penyelidik menemukan bahwa aktivitas terakhir korban ada pada hari Jumat, 29 Agustus 2025, di kawasan Kwitang. Setelah dinyatakan hilang, penyidik melakukan penelusuran jejak digital dan menemukan bahwa HP-nya masih memiliki aktivitas meski almarhum dinyatakan hilang.
Dalam konferensi pers, Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan hasil identifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di Lantai 2 Gedung ACC Kwitang. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan metode pencocokan DNA dan menemukan bahwa waktu kematian korban lebih dari satu bulan sebelum pemeriksaan. Kondisi kerangkanya sudah tidak utuh.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 0002, sehingga teridentifikasi sebagai Reyno Syaputra Dewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin.
Penyelidik menemukan bahwa aktivitas terakhir korban ada pada hari Jumat, 29 Agustus 2025, di kawasan Kwitang. Setelah dinyatakan hilang, penyidik melakukan penelusuran jejak digital dan menemukan bahwa HP-nya masih memiliki aktivitas meski almarhum dinyatakan hilang.
Dalam konferensi pers, Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan hasil identifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di Lantai 2 Gedung ACC Kwitang. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan metode pencocokan DNA dan menemukan bahwa waktu kematian korban lebih dari satu bulan sebelum pemeriksaan. Kondisi kerangkanya sudah tidak utuh.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 0002, sehingga teridentifikasi sebagai Reyno Syaputra Dewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin.