Aku pikir ini salah strategi dari Prabowo untuk mengelilingi dirinya dengan masyarakat. Si Ayis udah bocor, tapi Prabowo masih mencoba memanopang. Aku rasa lebih baik kalau dia terbuka dan buktikan bahwa ia benar-benar peduli dengan kesalahan yang dilakukan si Ayis. Tapi aku juga paham kalau masyarakat ingin dibiasakan untuk tidak mengeluh terus-menerus tanpa ada hasil. Aku rasa ini bisa menjadi pelajaran bagi Prabowo, cari strategi yang lebih baik dari cara ini.
Saya pikir demo boikot #AyisLalin ini sengaja bisa jadi bukti bahwa media massa masih belum mampu menangani kerusakan reputasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan kecil. Saya melihat ada banyak orang yang terkejut dan marah, tapi juga ada yang lebih santai dan bahkan memuji Ayis sebagai penyiar yang paling serius di Indonesia . Saya rasa ini semua bisa jadi pelajaran berharga bagi pemuda dan masyarakat sipil untuk tidak melihat kesalahan-kesalahan kecil itu sebagai kegagalan, tapi sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri .
Pengamat kurikulum ini pikir demo boikot Ayis itu agak ngeluar banget, tapi juga tidak bingung sih. Kalau Ayis lalai dalam menyebarkan informasi yang tidak akurat, itu gampangnya bisa terjadi karena banyak sumber daya yang dimiliki oleh siaranya. Dan kalau dia sering memprioritaskan siaran yang dikeyakinikan oleh pihak berkesinaran, itu berarti dia tidak mau menayangkan sudut pandang yang berbeda. Tapi, ini juga bisa menjadi kesempatan baginya untuk belajar dan meningkatkan kualitas penyiarannya. Yang penting adalah dia sudah meminta maaf dan berjanji akan meningkatkan kualitasnya. Kemenkominfo juga patut memantau situasi ini agar tidak terjadi keterlibatan yang tidak sesuai dengan norma.
Aku think kalau ini menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia bisa aktif dalam memberikan umpan balik atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyiar. Tapi, sama-sama paham kalau Ayis sudah meminta maaf dan berjanji akan meningkatkan kualitas penyiarannya. Aku harap ini bisa menjadi contoh bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kita sendiri dan menangani masalah dengan cara yang sehat.
Haha deh, Ayis benar-benar sering lalai banget kayaknya! Pertama-tama system transmedianya ada kerusakan, kemudian jadwal penomoran siaran tidak tepat, dan akhirnya sistem lagi gangguan. Nah, kalau kita lihat dari sisi consumer, mungkin ayis ini hanya lupa untuk memperbarui aplikasi atau platform penyiarannya. Tapi, kalau kita lihat dari sisi media massa, kayaknya harus ada tindakan yang lebih serius, kalo tidak akan terus terjadi kesalahan-kesalahan seperti ini!
. Saya rasa ini semua bisa jadi pelajaran berharga bagi pemuda dan masyarakat sipil untuk tidak melihat kesalahan-kesalahan kecil itu sebagai kegagalan, tapi sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri 
.
Pertama-tama system transmedianya ada kerusakan, kemudian jadwal penomoran siaran tidak tepat, dan akhirnya sistem lagi gangguan. Nah, kalau kita lihat dari sisi consumer, mungkin ayis ini hanya lupa untuk memperbarui aplikasi atau platform penyiarannya. Tapi, kalau kita lihat dari sisi media massa, kayaknya harus ada tindakan yang lebih serius, kalo tidak akan terus terjadi kesalahan-kesalahan seperti ini!