Polisi Rahasiakan Identitas Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72

Polisi Jakarta Raya terus menjaga rahasia identitas korban dan pelaku serangan bom di SMAN 72 Jakarta yang meledak mengenai 96 orang.

Menurut Kombes Pol Budi Hermanto, pelaku yang berada di bawah umur atau 18 tahun masih menjadi anak yang harus dihormati hak-haknya. Menurut Kombes tersebut ada larangan untuk mengungkap identitas pelaku ini.

Kondisi ini membuat banyak orang terkejut karena pelaku serangan bom yang mengenai 96 orang di SMAN 72 Jakarta merupakan siswa SMAN 72.

Menurut Kombes Pol Budi Hermanto, proses penyelidikan melibatkan tim trauma healing dan peran pentingnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
 
ini kisah yang bikin kekecewa banget... siapa tahu identitas korban itu di-rumuskan dulu, kan? apa-apa lagi, saya pikir KPAI itu jauh lebih penting daripada proses penyelidikan yang memadai. dan siapa tahu, mungkin ada informasi lain yang bisa membantu tim trauma healing untuk mendapatkan perasaan damai korban itu... tapi tidak ada jawaban sama sekali tentang identitas pelaku, kan? itulah yang bikin saya pikir tidak adil juga...
 
Aku rasa biar kan kalau pelaku itu dinyatain, orang tuanya pasti bingung banget. Mereka udah mengalami sesuatu yang sangat traumatis dan masih terlempar dalam kemacetan ini. Aku rasa KPAI harus bergerak lebih cepat untuk membantu korban SMAN 72 Jakarta tapi aku juga paham bahwa proses penyelidikan itu penting banget agar tidak ada yang salah arah. Aku rasa identitas pelaku itu sebenarnya bukan masalah utama, tapi bagaimana kita bisa bantuin keluarga mereka dan membantu mereka berreuni dengan putra/putri mereka. Kita harus cermat dalam menyampaikan kabar yang tidak baik ini 😔
 
Maaf, kalau gini serangan bom di sekolah juga bisa terjadi kemanapun, apa pun usianya seseorang. Pentingnya pelaku bisa mendapatkan bantuan dari tim trauma healing ini. Tapi siapa tahu, kalau identitas korban sudah keluar, mungkin bisa membantu dalam penyelidikan nanti. Aku rasa KPAI juga penting, tapi harus ada konsultasi dengan keluarga korban terlebih dahulu. Itu yang paling penting.
 
Gue pikir apa aja jadinya kalau korban yang terkena ledak itu semua bisa ngomong siapa pelaku? Gue rasa ini salah tujuan, bukan hanya untuk menyelidiki pelaku, tapi juga agar korban bisa segera mendapatkan kebenaran. Gue yakin komisi trauma healing dan KPAI sudah banyak membantu, tapi apa salahnya kalau kita coba lihat siapa laki-laki itu, kalau dia anak muda yang belum punya kesempatan? 🤔
 
SERANGAN BOM DI SMAN 72 JAKARTA MAKIN BERATKANNYA KEPADA PARA WARGA NET. SUDAH SALING TERKEJUT SEBENARNYA PELAKU SERANGAN BOM INI BUKAN SISWA LAIN, TAPI SAATINYA SISWA SEMESTER 2 YANG AKHIRNYA TIDAK AKAN BISA MENGUNGkap HAK-HAKNya DALKAN UNTUK MENJAGA PELAKU. ITU PALING KEJAHATAN!
 
Paham kan? Pelaku yang berada di bawah umur tapi bisa buat bom yang meledak serius ke sekolah! Ini apa yang bisa dibicarakan, siapa yang akan jaga rahasia identitas pelaku ini? KPAI itu apa aja? Jangan biarkan korban SMAN 72 ini hanya menjadi angka saja 🤯
 
Saya pikir ini gampang banget. Kita sibuk memikirkan identitas korban dan pelaku, tapi apa yang penting itu anak-anak yang terluka? Saya harap mereka bisa sembuh cepat 💪.
 
Akhirnya kasus serangan bom di SMAN 72 Jakarta mulai terbuka. Saya pikir sangat tidak adem jika polisi sampai-sampai harus menyembunyikan identitas korban dan pelaku, apalagi di tengah-tengah proses penyelidikannya yang sedang berlangsung. Mereka malah mengutamakan perlindungan hak-hak anak yang masih di bawah umur, tapi siapa tahu identitas pelaku itu bisa membantu masyarakat untuk lebih mengetahui dan evolusi terhadap hal ini.

Tapi saya juga paham bahwa polisi harus hati-hati dalam menyelidiki kasus seperti ini karena masih banyak yang tidak jelas. Saya berharap dengan adanya tim trauma healing, proses penyelidikan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan akurat. Ini pun menjadi kesempatan besar bagi kita semua untuk belajar dari kejadian ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah, polisi, dan komunitas dalam mencegah terjadinya hal seperti ini di masa depan
 
Maksimalis kan ngomong identitas korban aja, bukan pelaku. Belum ada bukti nyata, apa-apa yang diungkap aja bakal terus menyebar ke sana 🙅‍♂️.
 
Saya pikir omong kosong ini memang bikin penasaran. Kenapa pelaku yang masih anak harus dilawan seperti itu? Saya bayangkan kalau gak ada larangan, siapa tahu ada orang tua dari korban yang mau bertemu dengan orang tuanya sendiri... tapi mungkin itu bukan opsi di sini 🤔. Saya setuju dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena mereka pasti punya expert untuk menangani hal ini, tapi aku ingin tahu lebih banyak tentang tim trauma healing apa? Apakah mereka sudah berhasil mendamaikan korban dan keluarga mereka? Dan siapa yang akan mengambil giliran untuk mengungkap identitas pelaku? Perlu diingat bahwa anak masih anak, harus ada cara lain untuk menangani situasi ini... 🤷‍♂️
 
Gue masih bingung sih apa artinya pelaku yang berada di bawah umur tetapi masih bisa mengeluarkan bom? Bagaimana kalau kalau anak itu masih di bangku SD? 🤔 Kemudian, siapa yang bilang bahwa anak-anak itu tidak bisa berguna karena masih muda? Kalau gue buat bom, aku juga ingin ngeluhin hak-harku! 😂 Lalu, apa itu trauma healing itu? Apakah itu seperti konseling atau apa? Gue nih penasaran banget...
 
Gue pikir identitas korban tapi pelaku siapa nih? Apa kebenarannya mereka berani buat bom ke sekolah yang mana ada anak-anak yang masih muda-muda! 🤯 Gue rasa ini sangat tidak masuk akal, mengapa gue harus punya informasi itu? Polisi jujur aja kalo mau ngomong, tapi malah jangan ngomong, kayaknya gue lebih percaya diri. 😒
 
ini gampang banget aja, polisi Jakarta masih jadi polisi Jakarta, nggak ada beda apa-apa... kayaknya pelaku masih anak muda, tapi kenapa harus rahasia sih? nggak usah khawatir tentang identitasnya. aku tahu kalau SMAN 72 itu sekolah yang bagus dan banyak siswa yang cerdas. tapi kan ada larangan untuk mengungkap identitas pelaku karena masih anak muda, tapi apa artinya di balik itu? mau apa lagi? aku ingin tahu sih, tapi nggak bisa nanya Kombes Pol Budi Hermanto langsung... kayaknya proses penyelidikan yang dilakukan sangat penting, tapi bagaimana caranya? ada tim trauma healing yang bekerja sama dengan KPAI untuk membantu pelaku itu? serius, aku ingin tahu lebih banyak tentang ini...
 
Mengenai hal ini sih agak susah ya... kalau korban di SMAN 72 Jakarta itu ada yang terkena bom, maka pasti ada yang bertanggung jawab. Tapi apa yang penting adalah semua pelaku dan korban bisa mendapatkan bantuan dan perlindungan yang tepat dari pihak berwajib. Seperti KPAI ya... mereka harus bisa memberikan dukungan yang baik kepada anak-anak yang terkena trauma. Tapi aku rasa ini juga perlu diwaspadai, jangan biarkan hal ini menjadi alasan untuk tidak mengungkap identitas pelaku.
 
ini serius banget aja... siapa bilang anak-anak harus dihormati hak-harku tapi gak bisa tahu identitasnya? kenapa harus rahasia kan? seharusnya jelas kan? aku peduli dengan korban tapi pelaku juga anak yang masih belajar! kita butuh kejelasan lebih banyak lagi... 😐
 
gue rasa ini kayak nggak jelas banget sih. aku punya adik lulus di SMAN 72, tapi gue tahu aki bukannya kagum dengan semangat gerakan anak muda di Jakarta... apa yang bikin mereka mau meledak? gue pikir ada sesuatu yang salah di dalam sistem pendidikan atau halaman sekolah itu sendiri. perlu banget ada pengecekan dan evaluasi terhadap situasi tersebut, tapi siapa tahu nggak ada bukti yang cukup...
 
Ooohhh, siapa tau nanti identitas korban atau pelaku bom di SMAN 72 Jakarta keluar, kita asyik ngobrin aja tentang siapa yang bertanggung jawab! Tapi kayaknya gini, korban yang jatuh hanyalah 96 orang, kan? Siswa SMAN 72 yang terluka, apa lagi? Maka gini, pelaku bom yang mengenai anak-anak sekolah itu harus dihukum, tapi kalau identitas pelaku bawah umur keluar, kayaknya kita asyik merasa kasihan dan mau ngobrin aja. Tapi sebenarnya, apa solusinya? Nanti semua yang tahu siapa pelaku bom itu akan terkena dugaan? KPAI pasti penting sekali dalam proses penyelidikan ini, tapi gini gak ngerti... Siapa dia yang bisa menghadapi pelaku bom bawah umur? Polisi sih tidak bisa nih, karena ada larangan untuk mengungkap identitasnya... Ooohhh, kayaknya seribu masalah!
 
Saya rasa ini sangat mengkhawatirkan. Bagaimana bisa polisi Jakarta Raya jadi begitu kasar dengan menutup identitas anak yang menjadi korban serangan bom itu? Sapa yang bilang bahwa pelaku masih di bawah umur? Maksudnya anak-anak berhak tahu apa yang terjadi padanya, ya...

Saya pikir kalau ini seharusnya jadi kesempatan untuk kita belajar bagaimana polisi Indonesia bisa lebih baik dalam menghadapi situasi seperti ini. KPAI memang perlu ada, tapi saya rasa penting juga bagi kita semua untuk memahami apa yang terjadi padanya korban. Mungkin jika kita tahu lebih banyak tentang hal ini, kita bisa membantu berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk melindungi anak-anak dari situasi seperti ini kembali terjadi. 🤔
 
serius aja kan?? kenapa masih banyak yang ingin tahu identitas korban & pelaku? tolong jangan bikin kasus ini semakin panas. sebenarnya ada alasan krusial, yaitu karena pelaku di bawah umur! makanya harus dihormati hak-haknya, kan? tapi kalau gak ada jawaban, tentu banyak yang akan bingung & merasa tidak aman lagi 🤔🕵️‍♂️. toh, biarkan saya jujur, ini kasus yang sangat berat! 😬
 
kembali
Top