Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang menyebutkan bahwa dalam kasus perundungan yang menimpa seorang siswa SMPN 19 Tangsel, polisi telah mengadakan penyelidikan dan mendalami tiga saksi. Penyidik tersebut saat ini menunggu kesiapan keluarga korban sebelum melanjutkan proses penyelidikan.
"Kami sudah memiliki enam orang saksi yang telah kami periksa, termasuk pihak sekolah atau guru. Kini, kami menunggu kesiapan keluarga korban untuk melanjutkan proses penyelidikan ini," kata AKBP Victor Inkiriwang pada Minggu lalu.
Menurutnya, polisi akan menangani kasus ini secara profesional dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Ia juga menyatakan bahwa polisi akan memastikan apakah ada tindak pidana dalam kejadian tersebut serta menyelidiki apakah sakit yang diderita oleh korban berkaitan dengan tindak pidana.
Korban, MH, siswa kelas VII SMPN 19 Tangsel, meninggal dunia di rumah sakit RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi lalu setelah dirawat selama sepekan. Ia diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.
Peristiwa tersebut terjadi di salah satu ruang sekolah saat jam istirahat pada tanggal 20 Oktober 2025. Korban dipukul menggunakan bangku besi di bagian kepala, yang kemudian menyebabkan sakit parah. Sehari setelah kejadian, Selasa lalu, MH mulai mengeluhkan sakit yang semakin parah.
Keluarga MH melakukan pendalaman dan menemukan bahwa korban telah mengalami perundungan sebelumnya.
"Kami sudah memiliki enam orang saksi yang telah kami periksa, termasuk pihak sekolah atau guru. Kini, kami menunggu kesiapan keluarga korban untuk melanjutkan proses penyelidikan ini," kata AKBP Victor Inkiriwang pada Minggu lalu.
Menurutnya, polisi akan menangani kasus ini secara profesional dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Ia juga menyatakan bahwa polisi akan memastikan apakah ada tindak pidana dalam kejadian tersebut serta menyelidiki apakah sakit yang diderita oleh korban berkaitan dengan tindak pidana.
Korban, MH, siswa kelas VII SMPN 19 Tangsel, meninggal dunia di rumah sakit RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi lalu setelah dirawat selama sepekan. Ia diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.
Peristiwa tersebut terjadi di salah satu ruang sekolah saat jam istirahat pada tanggal 20 Oktober 2025. Korban dipukul menggunakan bangku besi di bagian kepala, yang kemudian menyebabkan sakit parah. Sehari setelah kejadian, Selasa lalu, MH mulai mengeluhkan sakit yang semakin parah.
Keluarga MH melakukan pendalaman dan menemukan bahwa korban telah mengalami perundungan sebelumnya.