Polisi Tegaskan masih terdaftar saksi utama dalam kasus ambruknya Pondok Pesantren Al Khozini di Banyuwangi, Jawa Timur, yang melibatkan dua korban tewas. Bapak Supriadi, Kepala Badan Investigasi Terorisme (BNT), mengatakan bahwa proses penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum selesai.
"Kami masih melakukan penyelidikan terpadu dengan teknis kepolisian untuk mengetahui bagaimana terjadi kejadian ini", ujar Supriadi, saat dihubungi oleh Kompas.com. "Kami masih mengidentifikasi saksi-saksi yang masih berada di luar daerah".
Ambruknya Al Khozini, yang melibatkan dua korban tewas, terjadi pada 5 November lalu. Polisi menemukan mayat-mayat korban di dalam sekolah, sedangkan mayat kedua lainnya ditemukan di dekat sekolah.
Bapak Supriadi mengatakan bahwa proses penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum selesai. "Kami masih melakukan interogasi terhadap saksi-saksi yang ditemukan", ujar Supriadi.
Pihak berwenang juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan ada tindakan ekstremisme yang terkait dengan kejadian ini. Namun, Bapak Supriadi tidak mengatakan apakah ada bukti yang cukup untuk menganggap terduga dugaan pidana sebagai ambruknya Al Khozini.
"Kami masih melakukan penyelidikan terpadu dengan teknis kepolisian untuk mengetahui bagaimana terjadi kejadian ini", ujar Supriadi, saat dihubungi oleh Kompas.com. "Kami masih mengidentifikasi saksi-saksi yang masih berada di luar daerah".
Ambruknya Al Khozini, yang melibatkan dua korban tewas, terjadi pada 5 November lalu. Polisi menemukan mayat-mayat korban di dalam sekolah, sedangkan mayat kedua lainnya ditemukan di dekat sekolah.
Bapak Supriadi mengatakan bahwa proses penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum selesai. "Kami masih melakukan interogasi terhadap saksi-saksi yang ditemukan", ujar Supriadi.
Pihak berwenang juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan ada tindakan ekstremisme yang terkait dengan kejadian ini. Namun, Bapak Supriadi tidak mengatakan apakah ada bukti yang cukup untuk menganggap terduga dugaan pidana sebagai ambruknya Al Khozini.