Tahun Belakangan, Indonesia Menghadapi Serangkaian Ancaman Teror Bom yang Mengancam Keamanan Sekolah.
Harian ini, Jakarta Utara menjadi lokasi baru untuk kejahatan seperti itu. Sebuah sekolah internasional, North Jakarta Intercultural School (NJIS), di Kelapa Gading mendapat ancaman bom teror dari orang tidak dikenal. Pelaku tersebut meminta tebusan sebesar US$30 ribu dalam bentuk kripto untuk melepaskan aangkutan tersebut.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menegaskan, polisi sedang melakukan pengecekan terhadap 30 exchange kripto yang terdaftar di Indonesia untuk mencari informasi tentang asal pelaku. Tapi hasilnya masih belum ditemukan, yaitu "wallet address crypto" milik pelaku tidak valid dan tidak ditemukan dalam bursa-bursa kripto lokal di Indonesia.
Pengecekan dan penyisiran di area sekolah internasional tersebut dilakukan oleh polisi sekitar pukul 00.15 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 15 menit, tanpa ditemukan bahan peledak. Pelaku itu meminta tebusan kripto untuk melepaskan ancamannya ini melalui pesan WhatsApp menggunakan kode ponsel negara Nigeria.
Selain NJIS, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman serupa sehari sebelumnya. Kapolsek Kelapa Gading Putra menegaskan bahwa polisi sedang berkoordinasi dengan pihak kripto untuk menemukan informasi tentang asal pelaku ancaman ini.
Kejahatan seperti itu telah menjadi perhatian pemerintah dan kepolisian di Indonesia. Perlu diingat, terdapat beberapa bentuk aksesori yang dapat membantu mencegah ancaman serupa di masa depan, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dan keterlibatan komunitas dalam pencegahan kejahatan tersebut.
Harian ini, Jakarta Utara menjadi lokasi baru untuk kejahatan seperti itu. Sebuah sekolah internasional, North Jakarta Intercultural School (NJIS), di Kelapa Gading mendapat ancaman bom teror dari orang tidak dikenal. Pelaku tersebut meminta tebusan sebesar US$30 ribu dalam bentuk kripto untuk melepaskan aangkutan tersebut.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menegaskan, polisi sedang melakukan pengecekan terhadap 30 exchange kripto yang terdaftar di Indonesia untuk mencari informasi tentang asal pelaku. Tapi hasilnya masih belum ditemukan, yaitu "wallet address crypto" milik pelaku tidak valid dan tidak ditemukan dalam bursa-bursa kripto lokal di Indonesia.
Pengecekan dan penyisiran di area sekolah internasional tersebut dilakukan oleh polisi sekitar pukul 00.15 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 15 menit, tanpa ditemukan bahan peledak. Pelaku itu meminta tebusan kripto untuk melepaskan ancamannya ini melalui pesan WhatsApp menggunakan kode ponsel negara Nigeria.
Selain NJIS, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman serupa sehari sebelumnya. Kapolsek Kelapa Gading Putra menegaskan bahwa polisi sedang berkoordinasi dengan pihak kripto untuk menemukan informasi tentang asal pelaku ancaman ini.
Kejahatan seperti itu telah menjadi perhatian pemerintah dan kepolisian di Indonesia. Perlu diingat, terdapat beberapa bentuk aksesori yang dapat membantu mencegah ancaman serupa di masa depan, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dan keterlibatan komunitas dalam pencegahan kejahatan tersebut.