Polisi Belum Menemukan Pelaku Bom Sekolah Internasional di Jakarta
Kepolisian Jakarta Utara masih mencari identitas pelaku yang mengancam sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ancaman itu melibatkan bom dan meminta tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra, polisi telah melakukan pengecekan terhadap seluruh crypto exchange di Indonesia, dengan total 30 Exchange yang terdaftar di negara tersebut. Namun, wallet address pelaku tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.
"Di mana telah dilakukan pengecekan terhadap seluruh crypto exchange terdaftar di Indonesia, dengan total 30 Exchange yang terdaftar di Indonesia," kata Seto kepada wartawan.
Polisi menyatakan bahwa wallet address pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia. Sehingga hasil pengecekan sementara tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local (yang ada di Indonesia).
Ternyata, NJIS yang berlokasi di Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sasaran ancaman teror bom oleh orang tak dikenal. Polisi langsung menerjunkan personel untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di area sekolah pada Rabu (8/10) sekitar pukul 00.15 WIB.
Seto juga menyatakan bahwa tidak ditemukan bahan peledak di area sekolah internasional tersebut. Namun, polisi masih berusaha menemukan identitas pelaku yang melakukan ancaman teror bom itu.
Selain NJIS, sehari sebelumnya dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman teror bom. Setelah personel jihandak diturunkan ke lokasi dan melakukan penelusuran, kemudian diketahui tak ada bahan peledak yang diancam tersebut.
Apa yang memperihal dengan ancaman teror bom ini? Mengapa pelaku meminta tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto? Kepolisian masih berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan itu.
Kepolisian Jakarta Utara masih mencari identitas pelaku yang mengancam sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ancaman itu melibatkan bom dan meminta tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra, polisi telah melakukan pengecekan terhadap seluruh crypto exchange di Indonesia, dengan total 30 Exchange yang terdaftar di negara tersebut. Namun, wallet address pelaku tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.
"Di mana telah dilakukan pengecekan terhadap seluruh crypto exchange terdaftar di Indonesia, dengan total 30 Exchange yang terdaftar di Indonesia," kata Seto kepada wartawan.
Polisi menyatakan bahwa wallet address pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia. Sehingga hasil pengecekan sementara tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local (yang ada di Indonesia).
Ternyata, NJIS yang berlokasi di Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sasaran ancaman teror bom oleh orang tak dikenal. Polisi langsung menerjunkan personel untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di area sekolah pada Rabu (8/10) sekitar pukul 00.15 WIB.
Seto juga menyatakan bahwa tidak ditemukan bahan peledak di area sekolah internasional tersebut. Namun, polisi masih berusaha menemukan identitas pelaku yang melakukan ancaman teror bom itu.
Selain NJIS, sehari sebelumnya dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman teror bom. Setelah personel jihandak diturunkan ke lokasi dan melakukan penelusuran, kemudian diketahui tak ada bahan peledak yang diancam tersebut.
Apa yang memperihal dengan ancaman teror bom ini? Mengapa pelaku meminta tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto? Kepolisian masih berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan itu.