ini kayaknya kalau beli sepeda motor dari luar daerah pasti ada risiko terkena pencurian nih? tapi malah ada yang jadi pengirim motor, apa sih yang bikin dia bisa melakukannya tanpa ada saksi? 
harusnya juga ada polisi di ekspedisi itu nggak? kayaknya polisi Jakut bisa ngatur keamanan lebih baik lagi, misalnya tambah patroli dan stuff.
Kalau ini jadi adegan movie gitu, bakalan kriminal yang berinisial N dan J pasti jadi tokoh utama! 
tapi sebenarnya, apa yang membuatku marah adalah siapa-siapa yang mempermudah pencurian motor, seperti R dan Z. Mereka yang bikin kasus ini bisa sembarangan aja dan bahkan membuat STNK palsu! 
itu berarti ada orang-orang di dalam sistem kita yang tidak peduli dengan keadilan dan keselamatan masyarakat. 
sih, kasus ini makin seru banget... kira-kira berapa banyak korban yang mengalami kesedihan karena motor-motornya terkena sindikat pencurian ini? dan apa yang bisa diambil dari kasus ini? kalau jangan salah, kasus ini juga membuat aku pikir tentang keamanan mobil di Indonesia. siapa nanti yang akan bertanggung jawab untuk melindungi kendaraan-kendaraan kita? 
