Polisi dan BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap
Kempatnya peredaran narkotika di Jakarta terus menerus. Pertama kali terdeteksi adalah di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Operasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Rabu (5/11/2025), menangkap 18 orang dan menyita berbagai jenis narkotika serta barang-barang milik para tersangka.
Kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, operasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan kawasan rawan narkotika. Namun, saat melakukan operasi penggerebekan, tim di lapangan menghadapi berbagai perlawanan dari kelompok jaringan peredaran narkoba itu. Mereka melawan dengan busur panah, melempar batu, sampai dengan menembakkan senjata tajam.
Sampai saat ini, petugas berhasil dikendalikan dan 18 orang ditangkap. Tersangka yang ditangkap tersebut terdiri atas satu orang berinisial M, FE yang ditangkap di sekitar rel, dan 17 orang lainnya yang diamankan di sebuah rumah kos berwarna oranye.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi penggerebekan antara lain sabu, ekstasi, alat hisap (bong), plastik klip, serta uang tunai. Selain itu, petugas juga menemukan sejumlah barang-barang milik para tersangka seperti handphone, ATM, STNK motor Scoopy, dan tas pinggang merek fashion.
Menurut Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, operasi tersebut merupakan hasil dari kerja sama yang sangat baik antara BNN dan Polda Metro Jaya. "Sampai saat ini, kita berhasil mengendalikan situasi dan menangkap 18 orang tersangka," kata dia.
Dengan demikian, upaya pemulihan kawasan rawan narkotika di Jakarta terus berlanjut. Polisi dan BNN akan terus berupaya untuk mengatasi peredaran narkotika di daerah-daerah yang rawan.
Kempatnya peredaran narkotika di Jakarta terus menerus. Pertama kali terdeteksi adalah di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Operasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Rabu (5/11/2025), menangkap 18 orang dan menyita berbagai jenis narkotika serta barang-barang milik para tersangka.
Kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, operasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan kawasan rawan narkotika. Namun, saat melakukan operasi penggerebekan, tim di lapangan menghadapi berbagai perlawanan dari kelompok jaringan peredaran narkoba itu. Mereka melawan dengan busur panah, melempar batu, sampai dengan menembakkan senjata tajam.
Sampai saat ini, petugas berhasil dikendalikan dan 18 orang ditangkap. Tersangka yang ditangkap tersebut terdiri atas satu orang berinisial M, FE yang ditangkap di sekitar rel, dan 17 orang lainnya yang diamankan di sebuah rumah kos berwarna oranye.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi penggerebekan antara lain sabu, ekstasi, alat hisap (bong), plastik klip, serta uang tunai. Selain itu, petugas juga menemukan sejumlah barang-barang milik para tersangka seperti handphone, ATM, STNK motor Scoopy, dan tas pinggang merek fashion.
Menurut Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, operasi tersebut merupakan hasil dari kerja sama yang sangat baik antara BNN dan Polda Metro Jaya. "Sampai saat ini, kita berhasil mengendalikan situasi dan menangkap 18 orang tersangka," kata dia.
Dengan demikian, upaya pemulihan kawasan rawan narkotika di Jakarta terus berlanjut. Polisi dan BNN akan terus berupaya untuk mengatasi peredaran narkotika di daerah-daerah yang rawan.