Polda Sumut Mengajukan Pasang Suruh Baru dalam Pencarian Korban Banjir-Longsor
Kemarin, Kapolda Sumatra Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyatakan mengaktifkan unit K9 (anjing pelacak) untuk membantu pencarian korban yang tertimbun di daerah banjir bandang dan longsor Tapanuli Tengah dan Sibolga. Pihaknya memerlukan anjing pelacak ini sebagai perbantuan untuk menambah jangkauan pencarian di area yang sulit diakses oleh tim SAR konvensional.
Dalam operasi baru ini, unit K9 akan beroperasi dengan profesional dan dilengkapi dengan perlengkapan pendukung. Kapolda Sumut yakin bahwa kemampuan deteksi anjing pelacak sangat tinggi dalam mengidentifikasi keberadaan manusia di bawah tumpukan lumpur atau reruntuhan material yang tidak dapat diakses oleh kendaraan maupun alat berat.
Irjen Whisnu juga menegaskan bahwa tim K9 ini adalah kekuatan penting dalam mempercepat proses pencarian. "Kami bekerja maksimal dengan semua sumber daya yang ada, termasuk K9," katanya.
Pencarian korban di daerah banjir bandang dan longsor ini terus berlangsung. Namun, Polda Sumut juga mengakui bahwa kondisi cuaca yang berubah-ubah menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, sinergi antarinstansi tetap solid dalam operasi pencarian yang dilaksanakan tanpa henti.
Pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan pencarian sampai seluruh warga yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan. Dengan dukungan tambahan kekuatan K9 ini, diharapkan proses pencarian dapat berjalan lebih efektif dan memberikan jawaban bagi keluarga yang masih menunggu kabar anggota keluarganya.
Kemarin, Kapolda Sumatra Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyatakan mengaktifkan unit K9 (anjing pelacak) untuk membantu pencarian korban yang tertimbun di daerah banjir bandang dan longsor Tapanuli Tengah dan Sibolga. Pihaknya memerlukan anjing pelacak ini sebagai perbantuan untuk menambah jangkauan pencarian di area yang sulit diakses oleh tim SAR konvensional.
Dalam operasi baru ini, unit K9 akan beroperasi dengan profesional dan dilengkapi dengan perlengkapan pendukung. Kapolda Sumut yakin bahwa kemampuan deteksi anjing pelacak sangat tinggi dalam mengidentifikasi keberadaan manusia di bawah tumpukan lumpur atau reruntuhan material yang tidak dapat diakses oleh kendaraan maupun alat berat.
Irjen Whisnu juga menegaskan bahwa tim K9 ini adalah kekuatan penting dalam mempercepat proses pencarian. "Kami bekerja maksimal dengan semua sumber daya yang ada, termasuk K9," katanya.
Pencarian korban di daerah banjir bandang dan longsor ini terus berlangsung. Namun, Polda Sumut juga mengakui bahwa kondisi cuaca yang berubah-ubah menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, sinergi antarinstansi tetap solid dalam operasi pencarian yang dilaksanakan tanpa henti.
Pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan pencarian sampai seluruh warga yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan. Dengan dukungan tambahan kekuatan K9 ini, diharapkan proses pencarian dapat berjalan lebih efektif dan memberikan jawaban bagi keluarga yang masih menunggu kabar anggota keluarganya.