Polda NTT Pecat Polisi yang Aniaya 2 Siswa SPN Kupang

Polda NTT Pecat Polisi yang Aniaya 2 Siswa SPN Kupang

Dalam keputusan tegas, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Bripda Torino Tobo Dara yang secara terbuka menganiaya dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang. Hal ini ditetapkan oleh Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dalam putusan nomor PUT/58/XI/2025/KKEP.

Menurut Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, langkah tegas ini menunjukkan komitmen Polri menjaga integritas dan kepercayaan publik. Ia juga menyatakan bahwa Polda NTT tidak akan menoleransi setiap bentuk kekerasan atau perbuatan yang mencoreng nama baik institusi.

Pihaknya, Bripda Torino terbukti melakukan penganiayaan terhadap dua siswa SPN di mana pelanggaran ini menjadi viral di media sosial. Polda NTT mengingatkan bahwa pola-pola kekerasan tidak boleh menjadi bagian dari pembinaan dan berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang humanis dan jauh dari praktik kekerasan.

Sidang kode etik ini juga menunjukkan bahwa setiap pelanggaran akan diproses secara transparan sesuai prosedur. Hal ini menunjukkan bahwa Polda NTT tidak akan menoleransi setiap bentuk kekerasan atau perbuatan yang mencoreng nama baik institusi.

Dengan demikian, langkah tegas ini merupakan contoh bahwa Polda NTT sedang berusaha untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.
 
Pernah aja nonton video viral di media sosial tentang 2 siswa SPN yang dicori oleh Bripda Torino, tapi aku pikir siapa juga tidak akan menoleransi hal seperti itu, kan? Polri harus berani buat hal seperti ini terjadi, tapi sekarang aku senang sekali Polda NTT jatuhkan sanksi pemberhentian tanpa hormat pada Bripda Torino. Aku rasa ini sangat bagus dan aku harap ini bisa menjadi contoh bagi polisi lain di Indonesia untuk tidak melakukan hal yang sama lagi. Tapi, kenapa kalau 2 siswa SPN itu bisa "dirembugi" seperti itu? Apakah ada alasan lain?
 
Polri harus bisa mengakui kesalahan-kesalahan mereka sendiri, tapi apa yang ada di sini cuma polisi berbohong lagi, mantan korbannya bilang dia tidak pernah melanggar aturan, tapi dia hanya ingin berbicara dengan gurunya 😒. Apa yang harus dilakukan adalah menemukan siapa yang benar-benar menganiaya siswa itu bukan Bripda Torino, tapi polri malah langsung menyeret korban menjadi korban lagi! 🤦‍♂️ Selain itu, saya pikir ini pula cara Polri untuk membuat nama baik mereka sendiri jadi semakin terlambat dan tidak akan dapat dipercaya lagi oleh masyarakat 🕰️.
 
Pernah gitu sih kalau Polisi bisa buat korban yang terluka karena mereka sendiri? Maksudnya, Bripda Torino Tobo Dara itu jelas lupa diri, menganiaya 2 siswa SPN di sekolah. Pada saat ini, aku pikir polisi harus lebih bijak dan tidak pernah membiarkan praktik kekerasan berjalan bebas. Semua yang dilakukan oleh Polri harus ada tindakan yang tepat dan transparan, agar masyarakat bisa percaya bahwa mereka benar-benar peduli dengan integritas dan keamanan.
 
ini kayaknya Polda NTT benar-benar punya intisari ya, anjing jangan dibawa aja keliling denger gonggongan, itu bukan cara pemerintah yang bagus. tapi aku rasa Bripda Torino toh harus paksa-ka-kiri dulu, kalau mau dipukul itu sih karena pelanggaran besar.
Aku penasaran apa lagi kejadian seperti ini yang terjadi di NTT? mungkin ada lagi yang perlu dieksplorasi.
 
kira-kira siapa yang bilang dia bisa menangkap diri sendiri? itu kakeknya polisi sama sekali tidak ada kerjasama sama dosen atau pengajar di SPN, gak ada bukti jadi sengaja dia antri bocor ke media sosial aja.
 
Aku duduh polda ntt yang sering memaksa kambing mati dari polisi di kota kupang. Pokoknya ada dua siswa spn yang dipaksa makan sate ayam kering sama bripda torino tobo dara. Aku rasa kalau itu bukan cuma hal kecil-kecilan, tapi kan lebih serius sekali. Tapi aku tidak terlalu setia dengan polda ntt ya, karena aku merasa polda ntt yang sering memaksa kambing mati dari polisi di kota kupang ini kurang fokus pada keamanan sebenarnya.

Aku penasaran siapa yang mau menjabat posisi bripda torino tobo dara dan bagaimana caranya polda ntt bisa memastikan bahwa pelanggaran tidak terjadi lagi di masa depan. Aku rasa ini ada yang salah dengan cara polda ntt menghadapi masalah-masalah ini, tapi aku juga penasaran apa jadinya jika polda ntt malah salah dalam menangani hal ini?
 
ini pengeranan lho 🤔 apa lagi dari Bripda Torino Tobo Dara? tapi kayaknya Polda NTT sudah ambil tindakan yang tepat, sanksi PTDH itu harusnya cukup untuk dia 👎. tapi jangan sabar aja, ada lagi siswa yang dianiaya ya? polisi Indonesia masih banyak yang kurang bijak 🤷‍♂️.
 
Pak polisi nantinya harus bijak lagi, jangan buat gugup anak muda kayak gitu 🤔. Siswa yang menganiaya itu pasti masih remaja kok, siapa tahu udah buat kesal karena dipaksa harus belajar di luar biasa 😒. Makasih Polda NTT telah ambil tindakan ini, biar kita semua bisa nyaman lagi 🙏.
 
Pernyataan polda NTT memang sangat penting tapi juga harus diawasi bagaimana sebenarnya pelanggaran dilakukan oleh Bripda Torino Dara. Mungkin saja ada yang salah dalam proses investigasi atau pengadilan? Sanksi PTDH yang diberikan harus benar-benar tegas, tapi jangan sampai menjadi contoh bahwa kekerasan di dalam Polri dapat dipelajari dan diikuti oleh orang lain. Kita harap pihak berwenang dapat melakukan penyelidikan yang lebih mendalam agar tidak ada pelanggaran yang sama lagi terjadi. 😊
 
ini kabar buruk banget nih... tapi gimana kalau kita lihat dari sisi lain? apakah polda ntt benar-benar membuat perubahan yang baik dengan menganiaya bripda yang berbuat salah, ataukah mereka hanya membalas dendu yang telah dipukul oleh korban itu sendiri? kan kita tahu bahwa korban itu juga melakukan kesalahan, tapi apakah perlu dilakukan penganiayaan yang begitu keras? aku pikir ada cara lain yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut, seperti membuat kurikulum pendidikan yang lebih efektif atau memberikan pelatihan yang lebih baik kepada polisi.
 
Gue pikir hal ini benar-benar wajar ya! Polisi yang bermaksiat itu harus dihukum sesuai dengan aturan. Gue juga setuju bahwa Polda NTT sedang berusaha menjaga integritas dan kepercayaan publik. tapi gue rasa masih ada kesempatan bagi Bripda Torino untuk belajar dari kesalahan-kesalahannya. Polisi harus selalu menjaga sopan santunnya, terutama ketika berinteraksi dengan anak-anak yang lebih muda.
 
kembali
Top