Pemerintahan Prabowo Subianto kembali berusaha meningkatkan efisiensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menetapkan beberapa standar baru. Birokrasi harus menjadi lebih lincah dan berpikir jauh ke depan untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, persaingan sumber daya alam, hingga urbanisasi global.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini berbicara mengenai kepentingan perekonomian dalam meningkatkan ASN. "Birokrasi Indonesia harus bekerja sama untuk mencapai tujuan nasional bersama," kata Rini.
Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional 2025-2045 akan menjadi instrumen strategis pembangunan nasional yang menentukan kemampuan pemerintah dalam mengeksekusi kebijakan secara cepat, responsif, dan berdampak bagi masyarakat. Kapasitas digital ASN juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
Rini Widyantini mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkomitmen, berkolaborasi, dan terlibat aktif pada upaya reformasi birokrasi Indonesia ke depan. Birokrasi yang berdampak dapat tercapai apabila kita dapat bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan nasional bersama.
Kemenangan ini akan menjadi simbol komitmen kolektif untuk bekerja dalam satu orkestrasi transformasi. Kesepakatan ini bukan hanya menunjukkan soliditas antar kementerian/lembaga, tetapi juga menjadi penegasan bahwa reformasi birokrasi adalah gerakan bersama yang turut melibatkan dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, serta pemerintah daerah sebagai mitra strategis.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini berbicara mengenai kepentingan perekonomian dalam meningkatkan ASN. "Birokrasi Indonesia harus bekerja sama untuk mencapai tujuan nasional bersama," kata Rini.
Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional 2025-2045 akan menjadi instrumen strategis pembangunan nasional yang menentukan kemampuan pemerintah dalam mengeksekusi kebijakan secara cepat, responsif, dan berdampak bagi masyarakat. Kapasitas digital ASN juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
Rini Widyantini mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkomitmen, berkolaborasi, dan terlibat aktif pada upaya reformasi birokrasi Indonesia ke depan. Birokrasi yang berdampak dapat tercapai apabila kita dapat bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan nasional bersama.
Kemenangan ini akan menjadi simbol komitmen kolektif untuk bekerja dalam satu orkestrasi transformasi. Kesepakatan ini bukan hanya menunjukkan soliditas antar kementerian/lembaga, tetapi juga menjadi penegasan bahwa reformasi birokrasi adalah gerakan bersama yang turut melibatkan dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, serta pemerintah daerah sebagai mitra strategis.