Rapat Pleno Syuriah PBNU menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum (Pj Ketum) Nahdlatul Ulama, menggantikan posisi Yahya Cholil Staquf. Rais Syuriah PBNU, Muhammad Nuh menyatakan penetapan penjabat ini sebagai langkah untuk kembali menguatkan supremasinya di struktur Nahdlatul Ulama.
Zulfa Mustofa yang sebelumnya merupakan Wakil Ketua Umum PBNU akan mengemban jabatan baru hingga muktamar yang rencananya digelar pada 2026. Ia menjanjikan untuk memimpin PBNU dengan normalisasi organisasi melalui komunikasi intensif dengan seluruh unsur NU, baik kultural maupun struktural.
Pj Ketum PBNU mengatakan langkah awalnya akan difokuskan pada upaya normalisasi organisasi dan menegaskan bahwa PBNU tidak memiliki kekhawatiran soal munculnya dualisme di tubuh organisasi. Zulfa juga berjanji untuk melakukan komunikasi intensif dengan para pihak yang sebelumnya berbeda pendapat atau friksi.
Muhammad Nuh menyatakan ada sejumlah program utama yang akan dijalankan kepemimpinan Zulfa Mustofa, termasuk konsolidasi internal organisasi, percepatan kinerja, dan persiapan pelaksanaan Kombes dan Muktamar yang akan digelar menjelang peringatan 100 tahun NU.
Zulfa Mustofa yang sebelumnya merupakan Wakil Ketua Umum PBNU akan mengemban jabatan baru hingga muktamar yang rencananya digelar pada 2026. Ia menjanjikan untuk memimpin PBNU dengan normalisasi organisasi melalui komunikasi intensif dengan seluruh unsur NU, baik kultural maupun struktural.
Pj Ketum PBNU mengatakan langkah awalnya akan difokuskan pada upaya normalisasi organisasi dan menegaskan bahwa PBNU tidak memiliki kekhawatiran soal munculnya dualisme di tubuh organisasi. Zulfa juga berjanji untuk melakukan komunikasi intensif dengan para pihak yang sebelumnya berbeda pendapat atau friksi.
Muhammad Nuh menyatakan ada sejumlah program utama yang akan dijalankan kepemimpinan Zulfa Mustofa, termasuk konsolidasi internal organisasi, percepatan kinerja, dan persiapan pelaksanaan Kombes dan Muktamar yang akan digelar menjelang peringatan 100 tahun NU.