Krisis Air Bersih Tangerang: Warga Terpaksa Antre di Mobil Tangki karena Bocoran Pipa PDAM
Dalam beberapa hari terakhir, warga Perumahan Keroncong Permai di Tangerang mengalami krisis air bersih yang parah. Akibat bocoran pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, suplai air ke rumah-rumah terus memperburuk. Warga terpaksa berantre di mobil tangki untuk mendapatkan air bersih, bahkan beberapa hari yang lalu warga sudah mengalami kesulitan seperti ini.
Menurut Ketua RT setempat, Yusuf, krisis air sudah terjadi sejak Rabu malam dan suplai air sempat mengalir kecil sebelum akhirnya mati total. Air bersih hanya tersedia di pagi hari, tetapi sudah tidak ada lagi pada sore hari. Warga terpaksa berhemat dalam penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan beberapa warga harus meninggalkan mandi dan membersihkan diri karena tidak memiliki air.
"Ya, kita jadi berhemat terus. Jika kita mau mandi, mau nyuci, jadi ngirit-ngirit gitu. Terus kalau kita mau menggunakan air untuk kebutuhan lain, seperti memberi makan anak-anak atau hewan peliharaan, kita harus beli sendiri," kata Yusuf.
Warga Perumahan Keroncong Permai mengeluhkan bahwa PDAM Tirta Benteng tidak memperbaiki pelayanan air secara efektif. Mereka juga meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen perusahaan untuk menemukan penyebab bocoran pipa dan memperbaikinya.
"Kita harap sih kemudian yang pemerintah juga bisa melakukan audit ya kepada pihak Perumda Tirta Benteng agar kualitas pelayanan mereka itu lebih optimal lagi. Kemudian kalau bisa ada kompensasi atau diskon untuk pembayaran karena terus terang sangat susah kalau tidak ada air," kata Yusuf.
Krisis air bersih ini tidak hanya terjadi di Perumahan Keroncong Permai, tetapi juga terdampak tiga kecamatan lainnya di Kota Tangerang.
Dalam beberapa hari terakhir, warga Perumahan Keroncong Permai di Tangerang mengalami krisis air bersih yang parah. Akibat bocoran pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, suplai air ke rumah-rumah terus memperburuk. Warga terpaksa berantre di mobil tangki untuk mendapatkan air bersih, bahkan beberapa hari yang lalu warga sudah mengalami kesulitan seperti ini.
Menurut Ketua RT setempat, Yusuf, krisis air sudah terjadi sejak Rabu malam dan suplai air sempat mengalir kecil sebelum akhirnya mati total. Air bersih hanya tersedia di pagi hari, tetapi sudah tidak ada lagi pada sore hari. Warga terpaksa berhemat dalam penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan beberapa warga harus meninggalkan mandi dan membersihkan diri karena tidak memiliki air.
"Ya, kita jadi berhemat terus. Jika kita mau mandi, mau nyuci, jadi ngirit-ngirit gitu. Terus kalau kita mau menggunakan air untuk kebutuhan lain, seperti memberi makan anak-anak atau hewan peliharaan, kita harus beli sendiri," kata Yusuf.
Warga Perumahan Keroncong Permai mengeluhkan bahwa PDAM Tirta Benteng tidak memperbaiki pelayanan air secara efektif. Mereka juga meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen perusahaan untuk menemukan penyebab bocoran pipa dan memperbaikinya.
"Kita harap sih kemudian yang pemerintah juga bisa melakukan audit ya kepada pihak Perumda Tirta Benteng agar kualitas pelayanan mereka itu lebih optimal lagi. Kemudian kalau bisa ada kompensasi atau diskon untuk pembayaran karena terus terang sangat susah kalau tidak ada air," kata Yusuf.
Krisis air bersih ini tidak hanya terjadi di Perumahan Keroncong Permai, tetapi juga terdampak tiga kecamatan lainnya di Kota Tangerang.