Minggu lalu, badai Kalmaegi menyerang Filipina bagian tengah dengan kekuatan tak terduga. Seluruh provinsi Cebu mengalami dampaknya, bahkan 500 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir yang melanda berbagai wilayah.
Menurut laporan resmi, telah meninggal 142 orang dan ada 127 orang hilang. Korban yang paling berat adalah warga Cebu yang disewa oleh perusahaan-perusahaan asing. Sementara itu, badai ini juga menghantam mobil-mobil, gubuk di tepi sungai, serta kontainer pengiriman.
Dalam keseluruhan, banjir ini menyebabkan kerusakan sebesar Rp 2 triliun. Jumlah korban yang terkena dampak sangat banyak sehingga pemerintah Filipina menetapkan "keadaan bencana nasional" di beberapa daerah yang terkena dampak.
Menurut laporan resmi, telah meninggal 142 orang dan ada 127 orang hilang. Korban yang paling berat adalah warga Cebu yang disewa oleh perusahaan-perusahaan asing. Sementara itu, badai ini juga menghantam mobil-mobil, gubuk di tepi sungai, serta kontainer pengiriman.
Dalam keseluruhan, banjir ini menyebabkan kerusakan sebesar Rp 2 triliun. Jumlah korban yang terkena dampak sangat banyak sehingga pemerintah Filipina menetapkan "keadaan bencana nasional" di beberapa daerah yang terkena dampak.