Pertimbangan Keselamatan Berdasarkan Bencana Alam yang Tidak Terduga, 16 Barang Utama Jika Belum Punya Kotak Darurat
Banyak dari kita yang menganggap bahwa bencana alam seperti gempa, banjir, atau pemadaman listrik berkepanjangan sangat jarang terjadi di Indonesia. Namun, bukan itu yang sebenarnya menjadi masalahnya.
Sara Harshbarger, ahli keselamatan Amerika, mengingatkan bahwa bencana alam dapat datang dengan cepat dan tanpa peringatan yang memadai. Oleh karena itu, kebersihan dan kesiapsiagaan yang dilakukan setiap individu sangat penting.
Untuk membantu kita siap dan berani hadapi bencana alam seperti itu, ahli keselamatan merekomendasikan sebanyak 16 barang utama yang harus tersedia di rumah untuk selalu siap.
Kotak Darurat: Keluarga yang telah mengatur kotak darurat sudah memiliki wawasan yang lebih luas tentang bagaimana cara bertahan hidup dengan baik.
1. Senter: Pilih senter yang memiliki baterai, tenaga surya, atau engkol tangan untuk menjaga cahaya saat listrik padam.
2. Baterai Cadangan: Pemutus terhadap listrik akan sangat membantu menghidupkan senter dan peralatan penting lainnya. Pastikan bateria cadangan dalam kondisi baik, sebelum bencana memanggil kita.
3. Power Bank atau Charger Portabel: Saat ponsel ataupun charger tidak berfungsi, power bank akan menawarkan alternatif untuk melepas keterbatasan komunikasi.
4. Makanan Tahan Lama: Pastikan keluarga terbiasa dengan makanan yang dibawa dari luar, yaitu MRE (Meals Ready-to-Eat). Selain itu juga tidak terasa asin dan terlalu pedas. Sama halnya dengan granola bar, kacang-kacangan yang bisa bertahan dalam 72 jam.
5. Air Minum & Tablet/Filter Pemurni Air: Jika air terganggu, tablet pemurni atau filter portable sangat penting untuk memastikan kebersihan air.
6. Headlamp: Lebih efektif daripada senter karena memberikan cahaya tanpa harus dipegang sehingga kedua tangan bebas untuk melakukan aktivitas lain seperti memasak dan menyegel kebocoran.
7. Perlengkapan Sanitasi: Jika plumbing terganggu atau ada bencana yang terjadi, perlengkapan sanitasi seperti tisu toilet, tisu basah, hingga kantong sampah sangat penting.
8. Selimut Hangat atau Selimut Mylar Darurat: Selimut ini berfungsi sebagai penjaga panas tubuh dan sangat vital saat badai atau suhu turun drastis akibat listrik padam. Pilih yang ringkas, ringkas, dan mampu mempertahankan panas.
9. Alat Serbaguna (Multitool): Alat ini berfungsi sebagai pisau untuk memotong, memperbaiki, membuka kemasan, hingga membantu kebutuhan pertolongan pertama.
10. Peluit atau Alarm Pribadi: Peluit dapat membantu memanggil bantuan dengan cepat dan memberikan sinyal kepada tim penyelamat.
11. Dokumen Penting & Kontak Darurat: Simpan salinan identitas, polis asuransi, kontak keluarga, riwayat medis, hingga resep obat di dalam kotak darurat. Laminasi dokumen agar tahan air dan aman saat evakuasi.
12. Pembuka Kaleng Manual: Banyak orang menimbun makanan kaleng namun lupa alat untuk membukanya. Pilih pembuka kaleng manual yang tidak membutuhkan baterai.
13. Radio Baterai atau Radio Engkol: Saat ponsel ataupun internet mati, radio menjadi sangat penting untuk mengetahui informasi terbaru terkait cuaca, evakuasi, hingga bantuan yang tersedia.
14. Masker N95: Masker ini melindungi dari debu gempa, asap kebakaran, dan kontaminan udara berbahaya lainnya.
15. Lakban: Alat "serbaguna" yang bisa menambal tenda, memperbaiki pakaian, menyegel kebocoran, serta membuat tali darurat.
16. Uang Tunai Secukupnya: Simpan uang tunai dalam jumlah kecil untuk menghindari risiko pencurian.
Banyak dari kita yang menganggap bahwa bencana alam seperti gempa, banjir, atau pemadaman listrik berkepanjangan sangat jarang terjadi di Indonesia. Namun, bukan itu yang sebenarnya menjadi masalahnya.
Sara Harshbarger, ahli keselamatan Amerika, mengingatkan bahwa bencana alam dapat datang dengan cepat dan tanpa peringatan yang memadai. Oleh karena itu, kebersihan dan kesiapsiagaan yang dilakukan setiap individu sangat penting.
Untuk membantu kita siap dan berani hadapi bencana alam seperti itu, ahli keselamatan merekomendasikan sebanyak 16 barang utama yang harus tersedia di rumah untuk selalu siap.
Kotak Darurat: Keluarga yang telah mengatur kotak darurat sudah memiliki wawasan yang lebih luas tentang bagaimana cara bertahan hidup dengan baik.
1. Senter: Pilih senter yang memiliki baterai, tenaga surya, atau engkol tangan untuk menjaga cahaya saat listrik padam.
2. Baterai Cadangan: Pemutus terhadap listrik akan sangat membantu menghidupkan senter dan peralatan penting lainnya. Pastikan bateria cadangan dalam kondisi baik, sebelum bencana memanggil kita.
3. Power Bank atau Charger Portabel: Saat ponsel ataupun charger tidak berfungsi, power bank akan menawarkan alternatif untuk melepas keterbatasan komunikasi.
4. Makanan Tahan Lama: Pastikan keluarga terbiasa dengan makanan yang dibawa dari luar, yaitu MRE (Meals Ready-to-Eat). Selain itu juga tidak terasa asin dan terlalu pedas. Sama halnya dengan granola bar, kacang-kacangan yang bisa bertahan dalam 72 jam.
5. Air Minum & Tablet/Filter Pemurni Air: Jika air terganggu, tablet pemurni atau filter portable sangat penting untuk memastikan kebersihan air.
6. Headlamp: Lebih efektif daripada senter karena memberikan cahaya tanpa harus dipegang sehingga kedua tangan bebas untuk melakukan aktivitas lain seperti memasak dan menyegel kebocoran.
7. Perlengkapan Sanitasi: Jika plumbing terganggu atau ada bencana yang terjadi, perlengkapan sanitasi seperti tisu toilet, tisu basah, hingga kantong sampah sangat penting.
8. Selimut Hangat atau Selimut Mylar Darurat: Selimut ini berfungsi sebagai penjaga panas tubuh dan sangat vital saat badai atau suhu turun drastis akibat listrik padam. Pilih yang ringkas, ringkas, dan mampu mempertahankan panas.
9. Alat Serbaguna (Multitool): Alat ini berfungsi sebagai pisau untuk memotong, memperbaiki, membuka kemasan, hingga membantu kebutuhan pertolongan pertama.
10. Peluit atau Alarm Pribadi: Peluit dapat membantu memanggil bantuan dengan cepat dan memberikan sinyal kepada tim penyelamat.
11. Dokumen Penting & Kontak Darurat: Simpan salinan identitas, polis asuransi, kontak keluarga, riwayat medis, hingga resep obat di dalam kotak darurat. Laminasi dokumen agar tahan air dan aman saat evakuasi.
12. Pembuka Kaleng Manual: Banyak orang menimbun makanan kaleng namun lupa alat untuk membukanya. Pilih pembuka kaleng manual yang tidak membutuhkan baterai.
13. Radio Baterai atau Radio Engkol: Saat ponsel ataupun internet mati, radio menjadi sangat penting untuk mengetahui informasi terbaru terkait cuaca, evakuasi, hingga bantuan yang tersedia.
14. Masker N95: Masker ini melindungi dari debu gempa, asap kebakaran, dan kontaminan udara berbahaya lainnya.
15. Lakban: Alat "serbaguna" yang bisa menambal tenda, memperbaiki pakaian, menyegel kebocoran, serta membuat tali darurat.
16. Uang Tunai Secukupnya: Simpan uang tunai dalam jumlah kecil untuk menghindari risiko pencurian.