Kondisi perubahan iklim semakin membingungkan masyarakat Indonesia, termasuk wilayah Tapanuli Tengah yang terdampak bencana banjir dan longsor. Presiden Prabowo Subianto berbicara mengenai pentingnya masyarakat bersiap menghadapi kondisi perubahan iklim ini.
Seluruh daerah di Indonesia harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang sedang terjadi. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo setelah meninjau wilayah Tapanuli Tengah yang terdampak bencana banjir dan longsor pada Senin lalu.
Prabowo mengatakan, "Yang di daerah semua harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang berpengaruh." Hal ini memang sangat penting agar masyarakat Indonesia dapat mengantisipasi dampak dari kondisi perubahan iklim yang semakin membesar.
Presiden juga menekankan agar seluruh jajaran pemerintah dapat benar-benar menjaga lingkungan guna mengantisipasi kondisi perubahan iklim di masa depan. "Kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat, mudah-mudahan, ya ini sekarang kondisi ini perubahan iklim kita hadapi dengan baik," tuturnya.
Selain itu, Prabowo juga menyebut penyaluran BBM di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara menjadi prioritas. Ia mengatakan saat ini masih ada beberapa desa yang terisolasi lantaran akses jalur darat yang terputus pasca bencana.
KRI hingga helikopter juga telah dikerahkan untuk menyalurkan bantuan logistik bagi para warga yang terdampak dan terisolir. Namun, jumlah korban akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah semakin meningkat. Data sementara menunjukkan 226 orang meninggal dunia, sementara 188 warga lainnya masih dalam pencarian.
Dengan demikian, kita harus bersiap menghadapi kondisi perubahan iklim ini dan bekerja sama untuk mengantisipasi dampak yang akan datang.
Seluruh daerah di Indonesia harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang sedang terjadi. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo setelah meninjau wilayah Tapanuli Tengah yang terdampak bencana banjir dan longsor pada Senin lalu.
Prabowo mengatakan, "Yang di daerah semua harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang berpengaruh." Hal ini memang sangat penting agar masyarakat Indonesia dapat mengantisipasi dampak dari kondisi perubahan iklim yang semakin membesar.
Presiden juga menekankan agar seluruh jajaran pemerintah dapat benar-benar menjaga lingkungan guna mengantisipasi kondisi perubahan iklim di masa depan. "Kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat, mudah-mudahan, ya ini sekarang kondisi ini perubahan iklim kita hadapi dengan baik," tuturnya.
Selain itu, Prabowo juga menyebut penyaluran BBM di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara menjadi prioritas. Ia mengatakan saat ini masih ada beberapa desa yang terisolasi lantaran akses jalur darat yang terputus pasca bencana.
KRI hingga helikopter juga telah dikerahkan untuk menyalurkan bantuan logistik bagi para warga yang terdampak dan terisolir. Namun, jumlah korban akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah semakin meningkat. Data sementara menunjukkan 226 orang meninggal dunia, sementara 188 warga lainnya masih dalam pencarian.
Dengan demikian, kita harus bersiap menghadapi kondisi perubahan iklim ini dan bekerja sama untuk mengantisipasi dampak yang akan datang.