Pertamina mengklaim telah menemukan cadangan migas nonkonvensional (MNK) terbesar dalam satu dekade, yaitu 724 juta barel. Menurut Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, ini merupakan penemuan yang monumental bagi industri hulu migas nasional dan perusahaan itu sendiri.
Penemuan ini berlokasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan dan ditemukan dalam satu struktur. Namun, menurut Oki, potensi MNK di Indonesia jauh lebih besar daripada penemuan ini. Ia juga menyatakan bahwa cadangan besar ini baru saja didaftarkan dalam dekade terakhir.
Penemuan ini merupakan salah satu penemuan cadangan konvensional maupun nonkonvensional terbesar dalam sejarah Pertamina Group. Selain itu, perusahaan masih melakukan pengembangan di sisi infrastruktur gas, seperti revitalisasi tangki Arun dan membangun empat tangki BBM baru di Kilang Balongan.
Pertamina juga menggenjot transformasi energi dengan memulai produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan melakukan konversi kilang untuk mendukung produksi bahan bakar aviasi rendah emisi.
Penemuan ini berlokasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan dan ditemukan dalam satu struktur. Namun, menurut Oki, potensi MNK di Indonesia jauh lebih besar daripada penemuan ini. Ia juga menyatakan bahwa cadangan besar ini baru saja didaftarkan dalam dekade terakhir.
Penemuan ini merupakan salah satu penemuan cadangan konvensional maupun nonkonvensional terbesar dalam sejarah Pertamina Group. Selain itu, perusahaan masih melakukan pengembangan di sisi infrastruktur gas, seperti revitalisasi tangki Arun dan membangun empat tangki BBM baru di Kilang Balongan.
Pertamina juga menggenjot transformasi energi dengan memulai produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan melakukan konversi kilang untuk mendukung produksi bahan bakar aviasi rendah emisi.