Pertamina menggenggam 24,5 persen hak partisipasi Blok Bobara, proyek pengembangan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berdua bersama dengan Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS) dan TotalEnergies. Proyek ini nantinya akan dibangun di perairan laut dalam di Papua Barat, dan merupakan bagian dari wilayah Kerja Bobara.
Kementrian Energi dan Sumber Daya (ESDM) telah memberikan penandatanganan kontrak untuk Blok Bobara, dengan nilai yang mencapai 24.5 persen. Blok ini nantinya akan menjadi bagian dari strategi pertambahan energi PT Pertamina.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Blok Bobara merupakan simbol kepercayaan dari seluruh mitra dalam mengembangkan proyek ini. Mantiri menyatakan bahwa proyek ini harus diintegrasikan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan.
Selain itu, Simon juga mengatakan bahwa Pertamina memiliki perencanaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di Malaysia, dan akan dukung oleh PETRONAS. Proyek Blok Bobara menjadi salah satu peluang bagi Pertamina untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi, proyek ini merupakan bagian dari strategi yang telah ditetapkan oleh PHE untuk meningkatkan pertumbuhan energi di Indonesia.
Kementrian Energi dan Sumber Daya (ESDM) telah memberikan penandatanganan kontrak untuk Blok Bobara, dengan nilai yang mencapai 24.5 persen. Blok ini nantinya akan menjadi bagian dari strategi pertambahan energi PT Pertamina.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Blok Bobara merupakan simbol kepercayaan dari seluruh mitra dalam mengembangkan proyek ini. Mantiri menyatakan bahwa proyek ini harus diintegrasikan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan.
Selain itu, Simon juga mengatakan bahwa Pertamina memiliki perencanaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di Malaysia, dan akan dukung oleh PETRONAS. Proyek Blok Bobara menjadi salah satu peluang bagi Pertamina untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi, proyek ini merupakan bagian dari strategi yang telah ditetapkan oleh PHE untuk meningkatkan pertumbuhan energi di Indonesia.