Pertamina berharap dapat mencapai laba Rp54 triliun di 2025, meskipun kondisi makro-ekonomi global masih menantang. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan bahwa perusahaan ini tetap optimistis untuk mencetak pendapatan sebesar Rp1.127 triliun, yang merupakan capaian positif dalam stabilitas kinerja.
Pertamina percaya bahwa efisiensi dan respons cepat dalam operasi menjadi faktor penting dalam mempertahankan stabilitas keuangan dan operasional. Kontribusi Pertamina kepada negara telah mencapai Rp262 triliun, menjadikan perusahaan ini sebagai penyumbang pajak, non-pajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN.
Pertamina juga menargetkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dengan capaian 1 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), serta meningkatkan hasil output kilang menjadi 84 persen. Selain itu, pertumbuhan angkutan kargo Pertamina International Shipping mencapai 8 persen, serta produksi listrik pada 2025 melebihi target.
Simon Aloysius Mantiri berharap bahwa program strategis yang dilakukan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Pertamina percaya bahwa efisiensi dan respons cepat dalam operasi menjadi faktor penting dalam mempertahankan stabilitas keuangan dan operasional. Kontribusi Pertamina kepada negara telah mencapai Rp262 triliun, menjadikan perusahaan ini sebagai penyumbang pajak, non-pajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN.
Pertamina juga menargetkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dengan capaian 1 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), serta meningkatkan hasil output kilang menjadi 84 persen. Selain itu, pertumbuhan angkutan kargo Pertamina International Shipping mencapai 8 persen, serta produksi listrik pada 2025 melebihi target.
Simon Aloysius Mantiri berharap bahwa program strategis yang dilakukan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.