Pernyataan Cucun MBG Tak Perlu Ahli Gizi Berujung Minta Maaf

Pernyataan Cucun MBG tak memerlukan ahli gizi ternyata berakibat fatal, membuat pernah dianggap menyinggung profesi ahli gizi. Wakil Ketua DPR RI, Ahmad Syamsurijal itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang membawa kontroversi. Cucun mengaku telah berdiskusi dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan menyampaikan pahitnya dalam mempertimbangkan perubahan kebijakan terkait program Makan Bergizi Gratis.

Dalam pernyataannya, Cucun menyatakan bahwa program gizi yang ditujukan langsung kepada masyarakat dan anak-anak sekolah tidak memerlukan standar profesional tinggi. Namun, kritik dari masyarakat dan para ahli gizi membuatnya mengalami bantuan yang begitu besar.

Pernyataan Cucun yang salah menyebabkan kontroversi yang sangat berat. Banyak ahli gizi memprotes pernyataannya yang disampaikan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR bersama Badan Gizi Nasional. Mereka menyadari bahwa pernyataan Cucun tersebut tidak hanya mengancam profesi mereka tetapi juga kualitas dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG.

Cucun menolak ide untuk menjalin kerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, membuat banyak ahli gizi merasa terancam. Namun, akhirnya ia mengaku telah menyampaikan permintaan maaf di media sosial dan berdiskusi dengan Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia.

Dengan pernyataannya yang salah itu, Cucun membuat perubahan besar dalam kebijakan program MBG. Ia menetapkan solusi baru untuk menggantikan peran ahli gizi, yaitu melatih anak-anak SMA cerdas menjadi pengawas gizi setelah memperoleh sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
 
Maksudnya apa nih kalau kita nggak peduli dengan opini ahli gizi? Kita bilang program Makan Bergizi Gratis itu penting, tapi kita jangan lupa perawatan yang tepat dan standar yang aman untuk anak-anak. Saya pikir itu salah faham banget! πŸ€¦β€β™‚οΈ

Jika Cucun nggak peduli dengan opini ahli gizi, saya rasa program MBG itu akan gagal. Kita perlu kerja sama dan mendengarkan pendapat dari orang yang ahlinya di bidang tersebut. Saya harap Cucun bisa belajar dari kesalahan-nya ini πŸ€“
 
Wahhh, kalau ini aja aku rasanya sedih banget... Gizi manusia sih sangat penting banget, tapi kalau gini terus terjadi, aku rasa program MBG malah tidak masuk akal deh πŸ˜”. Cucun itu salah sapaan, tapi solusi yang dia tawarkan juga tergolong cerdas dan inovatif. Melatih anak SMA menjadi pengawas gizi sih bisa jadi caranya yang tepat. Tapi, aku rasa ada yang harus diperhatikan lagi, seperti bagaimana cara mereka akan menangani kesalahan atau ketidakpastian dalam menyediakan program MBG, terutama di daerah-daerah yang memiliki akses yang terbatas ke fasilitas kesehatan. Aku rasa penting juga untuk ada penilaian yang lebih teliti tentang efektivitas solusi ini dan bagaimana cara mengatasi potensi kesalahan atau ketidakpastian yang bisa terjadi dalam program-program gizi di masa depan πŸ€”
 
Gue rasa Cucun itu nanti harus belajar dari kesalahan-kesalahannya πŸ€¦β€β™‚οΈ. Program MBG itu penting banget buat masyarakat, tapi kalau gue jadi Menteri yang salah sapaan, toh gue tidak ingin menjadi hantu di balik program tersebut 😬. Gue rasa perlu ada kerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia untuk memastikan kualitas dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG itu 🀝.

Tapi gue juga rasa Cucun itu tidak harus dihukum atau apa-apa, karena kesalahan-kesalahannya bisa jadi bukan hanya tentang dia sendiri 😊. Gue rasa penting buat kita semua belajar dari kesalahan-kesalahannya dan menjadi lebih bijak dalam membuat keputusan πŸ€“. Dan gue rasa perlu ada perubahan kebijakan yang lebih baik lagi untuk program MBG, tapi itu tidak bisa dilakukan dengan cara menghukum seseorang πŸ˜”.
 
😐 aku pikir ini gampang banget. Maka bukan berarti kita harus khawatir kalau profesi ahli gizi tidak stabil. πŸ€¦β€β™‚οΈ Pernyataan Cucun itu sebenarnya sudah membuatnya mengakui kesalahannya, tapi malah menambah kontroversi lagi. πŸ™„ Jika sekarang Cucun mau mengaku maaf dan berdiskusi dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, kenapa kita tidak bisa menerima itu sebagai solusi yang masuk akal? πŸ’‘ Banyak ahli gizi memprotes pernyataannya karena merasa dihina, tapi sekarang mereka harus bisa melupakan kesalahannya dan fokus pada apa yang benar. πŸ™
 
Gue pikir Cucun jujur, tapi keren nggak? Ia bisa belajar dari kesalahan ngerasa. Kalau gue adalah Wakil Ketua DPR RI, aku juga akan merasa ganti-ganti. Tapi sayangnya ada banyak orang yang terluka oleh pernyataannya. Ahli gizi pasti punya profesi yang sulit, tapi gue rasa mereka harus dihargai. Gue senang melihat Cucun mau mengakui kesalahannya dan berdiskusi dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Kalau aku bisa, aku akan kirimkan foto gue dengan ayam bakar dari Jogja πŸ˜‚πŸ“
 
AKU pikir CUCUN itu nggak apa-apa kan? Dia hanya ingin memberikan solusi untuk program MBG yang benar-benar membutuhkan bantuan dari anak-anak SMA. Mereka bisa menjadi pengawas gizi setelah lulus SMA, bukan mempelajari ilmu gizi di universitas! πŸ€”πŸ“š Bayangkan kalau kita punya sekolah yang banyak dan perlu lebih banyak pengawas gizi, maka program ini bisa membantu. Tapi, mungkin ada cara lain agar ahli gizi tidak merasa terancam juga, seperti melatih mereka untuk menjadi mentor di sekolah atau hal yang sama! 🀝🏼
 
πŸ€” Mungkin Cucun salah paham tentang program MBG, kan? πŸ™„ Mereka benar-benar perlu ahli gizi profesional untuk menyiapkan makanan yang sehat buat anak-anak sekolah, tapi mereka juga perlu memperhatikan kebutuhan dan preferensi anak-anak itu sendiri.

Saya pikir solusi yang diusulkan Cucun bisa menjadi pilihan, tapi harus ada keteladanan dari ahli gizi agar program ini bisa berjalan dengan baik. Mungkin bisa membuat sertifikasi pengawas gizi untuk anak SMA, tapi juga perlu ada kebijakan tentang bagaimana mereka bisa terdidik dan diberi pelatihan tentang aspek gizi yang mereka tugas lakukan. πŸ“š
 
Cucun itu kayaknya salah banget kayaknya. Ia bilang program MBG tidak butuh ahli gizi tapi akhirnya banyak orang yang penasaran dan ada yang malah ngeluh. Saya pikir kalau dia harus belajar dari kesalahan itu, bisa jadi dia akan lebih bijak dalam memilih kata-kata nanti πŸ€”.

Saya rasa program MBG penting banget untuk anak-anak sekolah, tapi kita juga perlu pastikan agar kualitasnya baik. Cucun bilang program gizi tidak butuh standar tinggi tapi itu kayaknya tidak masuk akal. Di samping itu, mengapa dia nggak ingin bekerja sama dengan persatuan ahli gizi? Mungkin dia penasaran nggak tentang konsekuensi kesalahannya πŸ˜….

Saya harap Cucun bisa belajar dari kesalahan itu dan jadi lebih bijak dalam memilih kata-kata nanti. Kalau program MBG penting, kita harus pastikan agar kualitasnya baik, tapi juga harus diimbangi dengan biaya yang tidak terlalu mahal πŸ€‘.
 
kembali
Top