Di Kelurahan Harapan Tani, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, seorang wanita bernama Tri Wenita atau yang dikenal sebagai Wenny telah membawa perubahan besar dalam kehidupan warga desa tersebut. Ia adalah pemilik AgenBRILink “Mulia Motor” yang menawarkan kemudahan akses layanan perbankan bagi warga desa dengan cara yang sederhana namun berdampak besar.
Usaha awal Wenny sebenarnya berasal dari bidang ekspedisi dan bengkel kecil. Ia mengingat bahwa banyak pelanggan ekspedisi yang ingin membayar paket tapi tidak membawa uang tunai, sehingga mereka hanya membawa kartu ATM. Kemudian, lama kelamaan makin banyak yang isi saldo rekening dan tarik tunai di tempat Wenny.
Dari peluang sederhana itu, Wenny akhirnya memutuskan untuk fokus menjadi mitra AgenBRILink dengan menawarkan berbagai kebutuhan warga, seperti menabung, transfer uang, hingga melayani pembayaran berbagai tagihan. Kini, sebagian besar pelanggan adalah pelaku usaha sawit, pinang, dan kelapa yang rutin bertransaksi dengan volume mencapai puluhan kali per hari.
Wenny juga komitmen untuk terus berinovasi dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Ia telah menerapkan sistem jemput bola, yaitu dengan mendatangi pelanggan dan membantu mereka menyetorkan uang hasil penjualan tanpa harus meninggalkan tempat usaha.
“Untuk nasabah tertentu, kami layani dengan sistem jemput bola. Misalnya toko-toko sembako yang ingin setor uang hasil penjualan. Jadi mereka tidak perlu meninggalkan toko untuk datang ke tempat kami. Ini juga kita lakukan untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan warga sekitar,” tuturnya Wenny.
Ketekunan Wenny yang ia bangun sejak awal telah membawa hasil yang signifikan. AgenBRILink “Mulia Motor” kini semakin dikenal luas, dan usaha yang semula ia jalankan seorang diri pun berkembang dan berhasil membuka satu cabang tambahan dengan melibatkan warga sekitar sebagai karyawan.
Kisah Wenny menjadi contoh nyata bagaimana peran agen dapat membawa dampak langsung bagi masyarakat sekitarnya. Melalui jaringan AgenBRILink yang hadir di desa, membuat akses terhadap layanan perbankan dapat dijangkau secara cepat dan mudah.
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya juga menyatakan bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perputaran roda perekonomian, BRI terus mendorong inklusi keuangan sekaligus menciptakan sharing economy dengan melibatkan masyarakat sebagai AgenBRILink.
“Hingga akhir September 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 17,8% secara YoY. Agen-agen tersebut tersebar di 66 ribu desa, menjangkau lebih dari 80% penjuru negeri. Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.293,5 triliun atau tumbuh 10,6% yoy, menunjukkan peran yang semakin vital dalam memberikan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat,” pungkas Akhmad.
Usaha awal Wenny sebenarnya berasal dari bidang ekspedisi dan bengkel kecil. Ia mengingat bahwa banyak pelanggan ekspedisi yang ingin membayar paket tapi tidak membawa uang tunai, sehingga mereka hanya membawa kartu ATM. Kemudian, lama kelamaan makin banyak yang isi saldo rekening dan tarik tunai di tempat Wenny.
Dari peluang sederhana itu, Wenny akhirnya memutuskan untuk fokus menjadi mitra AgenBRILink dengan menawarkan berbagai kebutuhan warga, seperti menabung, transfer uang, hingga melayani pembayaran berbagai tagihan. Kini, sebagian besar pelanggan adalah pelaku usaha sawit, pinang, dan kelapa yang rutin bertransaksi dengan volume mencapai puluhan kali per hari.
Wenny juga komitmen untuk terus berinovasi dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Ia telah menerapkan sistem jemput bola, yaitu dengan mendatangi pelanggan dan membantu mereka menyetorkan uang hasil penjualan tanpa harus meninggalkan tempat usaha.
“Untuk nasabah tertentu, kami layani dengan sistem jemput bola. Misalnya toko-toko sembako yang ingin setor uang hasil penjualan. Jadi mereka tidak perlu meninggalkan toko untuk datang ke tempat kami. Ini juga kita lakukan untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan warga sekitar,” tuturnya Wenny.
Ketekunan Wenny yang ia bangun sejak awal telah membawa hasil yang signifikan. AgenBRILink “Mulia Motor” kini semakin dikenal luas, dan usaha yang semula ia jalankan seorang diri pun berkembang dan berhasil membuka satu cabang tambahan dengan melibatkan warga sekitar sebagai karyawan.
Kisah Wenny menjadi contoh nyata bagaimana peran agen dapat membawa dampak langsung bagi masyarakat sekitarnya. Melalui jaringan AgenBRILink yang hadir di desa, membuat akses terhadap layanan perbankan dapat dijangkau secara cepat dan mudah.
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya juga menyatakan bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perputaran roda perekonomian, BRI terus mendorong inklusi keuangan sekaligus menciptakan sharing economy dengan melibatkan masyarakat sebagai AgenBRILink.
“Hingga akhir September 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 17,8% secara YoY. Agen-agen tersebut tersebar di 66 ribu desa, menjangkau lebih dari 80% penjuru negeri. Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.293,5 triliun atau tumbuh 10,6% yoy, menunjukkan peran yang semakin vital dalam memberikan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat,” pungkas Akhmad.