Sekjen PDIP Hasto Cerita Kisah Bung Karno Perjuangkan Palestina dengan Resolusi Jihad
Peringatan Hari Santri tadi minggu lalu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto menyerukan untuk terus menerangkai perjuangan Bung Karno dalam mendukung pemerintahan Palestina. Ia mengatakan bahwa Bung Karno sempat merancang "bom atom" Indonesia dan mengumumkannya dalam Muktamar Muhammadiyah di Bandung pada 24 Juli 1965.
"Bombu kita akan dipakai untuk pembebasan Palestina dari Israel", kata Hasto. Ini adalah semangat perjuangan yang diteladankan Bung Karno, dan api itu masih terus membakar hingga saat ini.
Hasto menegaskan bahwa sikap keberanian itu dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri. Dia mencontohkan sikap Megawati yang menolak keikutsertaan tim Israel dalam ajang sepak bola internasional.
"Kita sudah dibantu mereka dulu, masa kita tidak membantu sana? Itu kontrak politik historis kita", ucap Hasto. Ia memandang sikap ideologis itu sebagai bentuk keberpihakan pada kemanusiaan.
PDI Perjuangan memandang ini sebagai bentuk yang didasarkan pada fondasi yang paling fundamental. Siapapun yang mengorbankan kemanusiaan dan keadilan, wajib kita bela, kata Hasto.
Peringatan Hari Santri tadi minggu lalu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto menyerukan untuk terus menerangkai perjuangan Bung Karno dalam mendukung pemerintahan Palestina. Ia mengatakan bahwa Bung Karno sempat merancang "bom atom" Indonesia dan mengumumkannya dalam Muktamar Muhammadiyah di Bandung pada 24 Juli 1965.
"Bombu kita akan dipakai untuk pembebasan Palestina dari Israel", kata Hasto. Ini adalah semangat perjuangan yang diteladankan Bung Karno, dan api itu masih terus membakar hingga saat ini.
Hasto menegaskan bahwa sikap keberanian itu dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri. Dia mencontohkan sikap Megawati yang menolak keikutsertaan tim Israel dalam ajang sepak bola internasional.
"Kita sudah dibantu mereka dulu, masa kita tidak membantu sana? Itu kontrak politik historis kita", ucap Hasto. Ia memandang sikap ideologis itu sebagai bentuk keberpihakan pada kemanusiaan.
PDI Perjuangan memandang ini sebagai bentuk yang didasarkan pada fondasi yang paling fundamental. Siapapun yang mengorbankan kemanusiaan dan keadilan, wajib kita bela, kata Hasto.