Percepat hilirisasi, Kemdiktisaintek gandeng 30 kampus-industri China

Indonesia's pursuit of economic growth has led to a growing trend of collaboration between Indonesian universities and Chinese industrial partners. The partnership, which has been dubbed "Kemdiktisaintek", aims to accelerate Indonesia's technological development and industrialization.

As the country seeks to reduce its dependence on foreign imports, particularly from China, the Kemdiktisaintek initiative is seen as a strategic move to increase domestic production capacity. Over 30 Indonesian universities have partnered with Chinese companies to develop joint research projects, talent cultivation programs, and infrastructure development.

The partnership has garnered significant attention in recent years, with several high-profile agreements signed between Indonesian and Chinese parties. These collaborations span a range of sectors, including technology, manufacturing, and renewable energy.

While the Kemdiktisaintek initiative has its advantages, concerns have been raised about the potential risks of Chinese dominance over Indonesia's technological landscape. Critics argue that the partnerships may lead to a loss of control over critical technologies and intellectual property, as well as increased dependence on Chinese expertise and resources.

On the other hand, proponents of the Kemdiktisaintek initiative argue that the partnerships offer Indonesian universities and industries access to cutting-edge technology and global best practices, which can drive innovation and economic growth. They also highlight the benefits of joint research projects, talent cultivation programs, and infrastructure development, which can enhance Indonesia's competitiveness in the global market.

As Indonesia continues to navigate its economic and technological trajectory, the Kemdiktisaintek initiative remains a complex and multifaceted issue that requires careful consideration of both the potential benefits and risks.
 
Kalau kemdiktitainsek itu bikin kita bisa makin mandiri dalam teknologi nanti, tapi apa jadi kita harus berbelanja teknologi dari China? Itu kayaknya bikin kita tergantung pada mereka, ya! Tapi mungkin kalau kita kerja sama dengan China, kita bisa belajar banyak hal dan punya kemajuan dalam teknologi. Yang penting adalah kita harus berhati-hati dan ngawur-awuran kaya gitu, jadi kita tidak kehilangan kontrol atas teknologi kita sendiri ya!
 
😒 Makasih lah kemdikti udah bikin kemerdiksaan kita jadi lebih "smart" dengan kerja sama dengan Tiongkok... tapi apa salahnya kalau kita terlalu kembali ke China lagi? 🤔 Kemungkinan besar kita akan makin luar biasa aja ngambil teknologi dari China dan menjadikannya sebagai kekuatan kita sendiri... siapa tahu. Jadi, gue rasa kayaknya kita harus lebih cermati apa yang kita ambil dari kerja sama ini. 💡
 
Kita nggak perlu khawatir sekali kalau teknologi kita lagi dipelajari oleh teman-teman di Cina, tapi sebenarnya penting buat kita lihat siapa yang memegang keyakinan di dalam teknologi itu nanti. Kalo kita terlalu gantung pada Cina, kita bisa jadi kalah kompetisi sama negara-negara lain nanti. Tapi sebenarnyaiya juga ada keuntungan, kalau kita punya partener dengan Cina kita bisa akses teknologi yang canggih dan ilmu pengetahuan dari mereka 🤔
 
Maksudnya kemungkinan kalau kita tidak terlalu fokus pada produksi sendiri nanti kita kalah dengan China lagi 🤦‍♂️. Tapi gimana kalau kita bisa memiliki teknologi sendiri dan bukan hanya sekedar membeli dari luar? 🤑 Udah pernah nggak lihat kalau China yang punya teknologi sendiri kemudian mau jual kembali ke Indonesia dengan harga mahal? 😒. Tapi kalau kita bisa mendapatkan teknologi dari sumber yang sama seperti industri China, itu bisa jadi opsi yang baik. Yang penting adalah kita harus bijak dalam mengelolanya agar tidak terlalu bergantung pada orang lain. 🤝
 
Gue rasa kemdiktisaintek itu bakal membawa keuntungan bagi kita nih 🤔. Udah banyak kampus Indonesia yang berkolaborasi sama perusahaan-perusahaan Cina, bukan main gitu. Mereka bisa akses teknologi terbaru dan praktek dunia internasional, kayaknya bisa bikin inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Tapi gue juga khawatir dengan hal yang sama, yaitu kemungkinan kita kalahin dalam bidang teknologi karena kerja sama sama Cina 🤷‍♂️. Gue harap pemerintah bisa ngatur agar kerja sama ini tidak terlalu takut ke dominasi Cina, tapi lebih fokus pada bagaimana kita bisa belajar dari mereka dan membuat sesuatu yang baru dari itu 😊.
 
ini partnership kemdiktisaintek itu aku pikir perlu diawasi lebih ketat ya. kalau kita already terlalu bergantung pada teknologi dari china, maka itu berarti kita juga sudah kehilangan kontrol atas teknologi kita sendiri. dan yang paling serius lagi adalah kalau kita tidak punya ilmu pengetahuannya sendiri, maka bagaimana caranya kita bisa mengembangkan teknologi itu sendiri? aku pikir kita perlu memiliki strategi untuk mengembangkan teknologi dengan sendiri, bukan terus bergantung pada orang lain.
 
Gak sabar nggak kalau kemdikti saintek ini bisa nambahin teknologi ke Indonesia, tapi sih kita harus jaga agar Indonesia tidak kalah dalam teknologi itu sendiri ya... Kalau kita terlalu bergantung pada China, itu akan membuat kita sulit untuk menjadi makler teknologi sendiri. Jadi, kita harus saling bantu dan berbagi pengetahuan agar kita bisa makin kompetitif di global market nanti
 
Gue rasa kalau kemdikti saintek itu bagus banget! Kita bisa belajar banyak dari teknologi cina dan makin kaya, tapi siapa tahu ada risiko kita jadi terlalu bergantung pada teknologi china... Maksudnya kita harus hati-hati nggak jadi terjebak dalam perang dagang teknologi dengan china 🤔.
 
kembali
Top