Gempa Jepang berkekuatan M7,6 akhirnya mengeluarkan peringatan tsunami. Gempa tersebut terjadi pada Senin (8/12) pukul 21.15 WIB dan memunculkan peringatan adanya potensi tsunami. Berdasarkan analisis dan pemantauan terbaru Badan Meteorologi Jepang, tidak ada gelombang tsunami berbahaya yang terdeteksi.
Namun, pada Selasa (9/12) pagi, pemerintah Jepang menurunkan status peringatan tsunami menjadi advisori setelah gelombang setinggi hingga 70 sentimeter dilaporkan di beberapa lokasi. Gempa itu berpusat pada kedalaman sekitar 50 kilometer dan menunjukkan bahwa sumber guncangan berasal dari pergerakan lempeng di bawah kerak bumi.
Gempa Jepang M7,6 kemungkinan menyebabkan peringatan tsunami, tidak hanya bagi negara-negara yang berada dalam jalur penyebaran tsunami dari Jepang. Negara-negara tersebut meliputi Amerika Serikat, Meksiko, Chili, Peru, Indonesia, Papua Nugini, Selandia Baru, Rusia, Filipina, Taiwan, Korea Selatan.
Gempa susulan yang kuat dalam beberapa hari ke depan, tidak hanya untuk wilayah Jepang tetapi juga wilayah-wilayah di sekitarnya.
Namun, pada Selasa (9/12) pagi, pemerintah Jepang menurunkan status peringatan tsunami menjadi advisori setelah gelombang setinggi hingga 70 sentimeter dilaporkan di beberapa lokasi. Gempa itu berpusat pada kedalaman sekitar 50 kilometer dan menunjukkan bahwa sumber guncangan berasal dari pergerakan lempeng di bawah kerak bumi.
Gempa Jepang M7,6 kemungkinan menyebabkan peringatan tsunami, tidak hanya bagi negara-negara yang berada dalam jalur penyebaran tsunami dari Jepang. Negara-negara tersebut meliputi Amerika Serikat, Meksiko, Chili, Peru, Indonesia, Papua Nugini, Selandia Baru, Rusia, Filipina, Taiwan, Korea Selatan.
Gempa susulan yang kuat dalam beberapa hari ke depan, tidak hanya untuk wilayah Jepang tetapi juga wilayah-wilayah di sekitarnya.