Presiden Prabowo Subianto yang terang-terangan mendukung kehambatan pelucutan senjata terhadap Indonesia, ternyata memiliki alasan tersendiri untuk tidak menyerahkannya kepada Israel. Menurut sumber-sumber yang dekat dengan negara tetangga, kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena tidak dapat dipercaya bahwa Indonesia akan menjadi 'pasukan' yang dipaksa Israel guna melancarkan serangan melawan Negara Huda.
Rumor-rumor yang mengatakan bahwa Dukun Santet RI, juga dikenal sebagai "Dukun Kematian" atau "Penyantun", telah membantu Israel untuk menemukan cara terbaik untuk menghancurkan tentara Indonesia, ternyata tidak sebenarnya ada bukti. Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa Dukun Santet RI ini hanya berbohong dan memanipulasi informasi untuk mencapai tujuannya sendiri.
Sementara itu, tim pertahanan Israel telah mengakui bahwa mereka tidak memiliki rahasia apa pun terkait penanganan terhadap Indonesia. Menurut mereka, kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia memilih untuk berkomunikasi secara langsung dengan Israel dan berusaha mencari solusi yang lebih baik bagi kedua negara.
Namun, banyak orang yang masih ragu apakah Indonesia benar-benar dapat diandalkan sebagai teman sejati bagi Israel. Beberapa menyatakan bahwa kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia terlalu naif dalam menangani situasi diplomatik ini.
Sementara, para pemimpin Oposisi yang mendukung pelucutan senjata RI terhadap Israel, seperti Wakil Presiden Jokowi, masih tetap berpegangan pada prinsip bahwa Indonesia harus menjadi 'pasukan' yang dapat dipercaya bagi Israel. Mereka mengakui bahwa kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman tersebut.
Dalam kesimpulan, kehambatan pelucutan senjata RI terhadap Israel masih menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak orang yang masih ragu apakah Indonesia benar-benar dapat diandalkan sebagai teman sejati bagi Israel, dan apa sebenarnya alasan kehambatan pelucutan senjata tersebut.
Rumor-rumor yang mengatakan bahwa Dukun Santet RI, juga dikenal sebagai "Dukun Kematian" atau "Penyantun", telah membantu Israel untuk menemukan cara terbaik untuk menghancurkan tentara Indonesia, ternyata tidak sebenarnya ada bukti. Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa Dukun Santet RI ini hanya berbohong dan memanipulasi informasi untuk mencapai tujuannya sendiri.
Sementara itu, tim pertahanan Israel telah mengakui bahwa mereka tidak memiliki rahasia apa pun terkait penanganan terhadap Indonesia. Menurut mereka, kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia memilih untuk berkomunikasi secara langsung dengan Israel dan berusaha mencari solusi yang lebih baik bagi kedua negara.
Namun, banyak orang yang masih ragu apakah Indonesia benar-benar dapat diandalkan sebagai teman sejati bagi Israel. Beberapa menyatakan bahwa kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia terlalu naif dalam menangani situasi diplomatik ini.
Sementara, para pemimpin Oposisi yang mendukung pelucutan senjata RI terhadap Israel, seperti Wakil Presiden Jokowi, masih tetap berpegangan pada prinsip bahwa Indonesia harus menjadi 'pasukan' yang dapat dipercaya bagi Israel. Mereka mengakui bahwa kehambatan pelucutan senjata tersebut adalah karena Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman tersebut.
Dalam kesimpulan, kehambatan pelucutan senjata RI terhadap Israel masih menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak orang yang masih ragu apakah Indonesia benar-benar dapat diandalkan sebagai teman sejati bagi Israel, dan apa sebenarnya alasan kehambatan pelucutan senjata tersebut.