Bulan Oktober yang seharusnya menjadi bulan yang dingin dan hening, ternyata menjadi bulan yang panas dan bermainan. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penyebab utama suhu tertinggi pada bulan Oktober ini adalah efek El Niño yang masih terjadi di Samudra Hindia.
El Niño, fenomena iklim global yang menyebabkan perubahan suhu air laut di Samudra Hindia, mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Dengan demikian, kelembaban udara yang lebih rendah dan angin kencang menjadi alasan utama untuk terjadinya panas dan kekakuan udara.
Suhu tertinggi pada bulan Oktober ini mencapai rekor 30,3°C di beberapa wilayah, seperti Kota Bandung dan Jakarta. Ini menunjukkan bahwa efek El Niño telah mempengaruhi suhu udara di Indonesia dengan signifikan.
Menurut data BMKG, puncak panasnya tercapai pada hari ke-15 bulan Oktober, dengan suhu mencapai 33°C di beberapa wilayah. Ini juga disertai dengan kekakuan udara yang tinggi, sehingga cuaca menjadi sangat ekstrem.
Dengan demikian, masyarakat sebaiknya hati-hati dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan diri saat bulan Oktober ini.
El Niño, fenomena iklim global yang menyebabkan perubahan suhu air laut di Samudra Hindia, mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Dengan demikian, kelembaban udara yang lebih rendah dan angin kencang menjadi alasan utama untuk terjadinya panas dan kekakuan udara.
Suhu tertinggi pada bulan Oktober ini mencapai rekor 30,3°C di beberapa wilayah, seperti Kota Bandung dan Jakarta. Ini menunjukkan bahwa efek El Niño telah mempengaruhi suhu udara di Indonesia dengan signifikan.
Menurut data BMKG, puncak panasnya tercapai pada hari ke-15 bulan Oktober, dengan suhu mencapai 33°C di beberapa wilayah. Ini juga disertai dengan kekakuan udara yang tinggi, sehingga cuaca menjadi sangat ekstrem.
Dengan demikian, masyarakat sebaiknya hati-hati dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan diri saat bulan Oktober ini.