Gempa Banjir Sumatra Bawa Banyak Penyakit, Jakarta Membantu Dengan Obat dan Vaksin
Pada saat gempa banjir bandang di Sumatra, banyak tempat pengungsian yang menjadi semacam "rumah panjang" bagi warga yang terkena dampak bencana. Sebagai hasilnya, beberapa penyakit mulai timbul seperti batuk pilek, demam, diare, penyakit kulit, dan luka-luka akibat banjir dan longsor.
Menurut Dinas Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, banyak warga yang terkena luka bisa karena terjadah seng atau paku, sehingga harus mendapatkan serum anti tetanus untuk mencegah infeksi. "Itu adalah penyakit yang paling sering timbul di tempat pengungsian, sehingga kita harus terus memasok obat-obatan", ujar salah satu pejabat terkait.
Selain itu, beberapa gudang farmasi di daerah-daerah tersebut hancur akibat banjir, sehingga obat dan vaksin menjadi rusak. Oleh karena itu, Kemenkes berupaya memenuhi kebutuhan obat dan vaksin yang dikirim dari Jakarta.
"Kita harus terus memberikan suplai kepada perumahan-perumahan tersebut, khususnya untuk penyakit-penyakit yang kritis seperti pasien cuci darah", ujar pejabat lain. Ia juga menekankan bahwa semua perbekalan kesehatan harus habis pakai dan bisa didistribusikan dengan baik.
Pada saat gempa banjir bandang di Sumatra, banyak tempat pengungsian yang menjadi semacam "rumah panjang" bagi warga yang terkena dampak bencana. Sebagai hasilnya, beberapa penyakit mulai timbul seperti batuk pilek, demam, diare, penyakit kulit, dan luka-luka akibat banjir dan longsor.
Menurut Dinas Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, banyak warga yang terkena luka bisa karena terjadah seng atau paku, sehingga harus mendapatkan serum anti tetanus untuk mencegah infeksi. "Itu adalah penyakit yang paling sering timbul di tempat pengungsian, sehingga kita harus terus memasok obat-obatan", ujar salah satu pejabat terkait.
Selain itu, beberapa gudang farmasi di daerah-daerah tersebut hancur akibat banjir, sehingga obat dan vaksin menjadi rusak. Oleh karena itu, Kemenkes berupaya memenuhi kebutuhan obat dan vaksin yang dikirim dari Jakarta.
"Kita harus terus memberikan suplai kepada perumahan-perumahan tersebut, khususnya untuk penyakit-penyakit yang kritis seperti pasien cuci darah", ujar pejabat lain. Ia juga menekankan bahwa semua perbekalan kesehatan harus habis pakai dan bisa didistribusikan dengan baik.