Sepatu Bata, sebuah pakaian yang sengaja dirancang untuk melindungi kaki dari kerusakan akibat bantaran tanah atau lumpur, telah menjadi sorotan industri sepatu alas kaki di Indonesia. Menurut laporan baru dari Kementerian Perdagangan, pemanfaatan Sepatu Bata terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak pedagang sepeda hingga akhirnya menghentikan produksi mereka.
Mengenai penjelasan atas fenomena ini, para ahli berpendapat bahwa Sepatu Bata telah menjadi "dampak lingkungan" yang tidak diinginkan bagi industri sepatu. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakmurni dari material yang digunakan dalam pembuatan Sepatu Bata, yaitu bahan PVC yang dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.
Selain itu, perubahan iklim dan peningkatan kerapatan tanah juga merupakan faktor penyebab utama pemanfausan Sepatu Bata terganggu. Dengan kemiringan tanah semakin tinggi, banyak lahan yang sebelumnya dapat dikelola dengan baik oleh Sepatu Bata kini menjadi tidak mampu dilindungi.
Namun, beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha untuk meningkatkan produksi Sepatu Bata. Misalnya, perusahaan-perusahaan asal Jepang dan Cina telah memulai penelitian untuk menciptakan material alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Dengan demikian, keberhasilan atau kegagalan dari industri sepatu alas kaki terletak pada kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan material dengan benar.
Mengenai penjelasan atas fenomena ini, para ahli berpendapat bahwa Sepatu Bata telah menjadi "dampak lingkungan" yang tidak diinginkan bagi industri sepatu. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakmurni dari material yang digunakan dalam pembuatan Sepatu Bata, yaitu bahan PVC yang dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.
Selain itu, perubahan iklim dan peningkatan kerapatan tanah juga merupakan faktor penyebab utama pemanfausan Sepatu Bata terganggu. Dengan kemiringan tanah semakin tinggi, banyak lahan yang sebelumnya dapat dikelola dengan baik oleh Sepatu Bata kini menjadi tidak mampu dilindungi.
Namun, beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha untuk meningkatkan produksi Sepatu Bata. Misalnya, perusahaan-perusahaan asal Jepang dan Cina telah memulai penelitian untuk menciptakan material alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Dengan demikian, keberhasilan atau kegagalan dari industri sepatu alas kaki terletak pada kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan material dengan benar.