Serangan drone dan tank Israel melanggar hukum internasional, kata UNIFIL
PASUKAN penjaga perdamaian PBB di Libanon mengaku diteror oleh pesawat nirawak Israel dan tembakan tank di wilayah Kfar Kila, Libanon selatan. Serangan ini berlanggeng dari Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Dalam pernyataannya, pasukan penjaga perdamaian itu menyatakan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu. Namun, mereka menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan Libanon dan keselamatan pasukan PBB yang menjalankan mandat di wilayah tersebut.
Dalam keadaan yang sama, sebuah drone Israel dikatakan terbang di atas patroli UNIFIL, sehingga pasukan PBB mengambil langkah defensif untuk menetralkannya. Pasukan penjaga perdamaian itu juga melaporkan bahwa serangan tersebut merupakan aksi militer yang tidak sah.
Serangan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara di Libanon dalam beberapa bulan terakhir, dengan dalih menargetkan infrastruktur kelompok Hizbullah. Namun, ada perjanjian gencatan senjata yang diberlakukan sejak November 2024.
Meskipun demikian, pasukan Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan Libanon, meski hanya menarik sebagian pasukannya.
PASUKAN penjaga perdamaian PBB di Libanon mengaku diteror oleh pesawat nirawak Israel dan tembakan tank di wilayah Kfar Kila, Libanon selatan. Serangan ini berlanggeng dari Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Dalam pernyataannya, pasukan penjaga perdamaian itu menyatakan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu. Namun, mereka menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan Libanon dan keselamatan pasukan PBB yang menjalankan mandat di wilayah tersebut.
Dalam keadaan yang sama, sebuah drone Israel dikatakan terbang di atas patroli UNIFIL, sehingga pasukan PBB mengambil langkah defensif untuk menetralkannya. Pasukan penjaga perdamaian itu juga melaporkan bahwa serangan tersebut merupakan aksi militer yang tidak sah.
Serangan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara di Libanon dalam beberapa bulan terakhir, dengan dalih menargetkan infrastruktur kelompok Hizbullah. Namun, ada perjanjian gencatan senjata yang diberlakukan sejak November 2024.
Meskipun demikian, pasukan Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan Libanon, meski hanya menarik sebagian pasukannya.