Oke lah, kira-kira siapa yang nggak suka diberkahi? Imam Basori nggak salah, dia harus doa lagi nih! Selama LDII DKI Jakarta bisa lebih baik lagi, aku akan terus ikut ikutan dan cari diskon di toko-toko masukin oleh LDII. Mungkin ada potensi promo di toko-toko yang jadi mitra LDII ya?
Masih aja gini sih, LDII DKI Jakarta punya pemimpin baru lagi. Imam Basori kayaknya serius-banget, memanggil doa agar LDII diberkahi... kayaknya jangan salah arah ya. Pemimpin yang baru ini harus berhati-hati, nggak bisa terjebak dengan konflik-konflik di dalam organisasi...
Saya penasaran apa yang dianggap penting oleh LDII DKI Jakarta saat ini. Masih fokus pada hal-hal religius atau ada juga yang lebih luas, seperti masyarakat umum? Semoga LDII dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang...
Gak bisa dipungkiri sih, LDII DKI Jakarta memang sedang mengadakan pilihan pengurus baru . Aku pikir ini penting banget karena di masa depan nanti mereka harus terus menjaga sinergi dengan Pemprov Jakarta dalam mewujudkan kota yang lebih baik untuk umat dan bangsa. Imam Basori memang pilihannya tepat, dia harus bisa mengatur LDII agar tidak hanya fokus pada aspek religius tapi juga mencoba untuk meningkatkan SDM profesionalnya . Aku harap LDII Jakarta dapat terus berinovasi dan meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat .
Pegiat bola kalian tahu kalau persinergi itu penting banget! Nah, seperti persinergi antara PSIS PEMATAN dan PSS BOMA, LDII Jakarta harusnya terus menjalin kerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta untuk membuat Jakarta jadi kota yang lebih baik. Imam Basori yang baru menjadi ketua LDII Jakarta ini benar-benar memiliki visi yang positif dan ingin meneruskan kebaikan-kebaikan yang sudah ada dengan semangat baru. Bayangkan seperti pertandingan sepak bola, LDII Jakarta harus terus berusaha untuk mencetak gol dan meningkatkan kualitasnya!
Kenapa gampang banget dipilih Imam Basori? Beliau sudah punya reputasi baik di kalangan umat, dan ada juga yang bilang beliau punya koneksi yang luas dengan pemerintah. Tapi apa benar-benarnya strategi ini? Apakah LDII Jakarta bisa tidak tergantung pada koneksi-koneksi itu?