Pengingat Jelang Akhir Pekan Jumat 10 Oktober 2025: Kebijakan Ganjil Genap Jakarta Masih Berlaku

Jakarta Tunggu Kamu untuk Berdisiplin: Kebijakan Ganjil Genap Tidak Berlaku saat Akhir Pekan

Menjelang akhir pekan, seperti ini, aktivitas masyarakat Jakarta meningkat, terutama di kawasan perkantoran dan pusat perbelanjaan. Dengan hal ini, para pengguna jalan diimbau untuk memperhatikan jadwal keberangkatan agar tidak terjebak dalam kemacetan panjang di jam pembatasan.

Pada Jumat (10/10/2025), kendaraan dengan pelat nomor genap akan mendapat giliran melintas di ruas jalan yang telah ditentukan, sedangkan ganjil dilarang. Kebijakan ini berlaku setiap hari kerja, mulai Senin hingga Jumat, dengan jam operasional dua kali dalam sehari, yaitu pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.

Tugas utama dari kebijakan ini bukan hanya membatasi volume kendaraan pribadi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum. Pemerintah daerah telah menyediakan berbagai moda transportasi, seperti bus kota, MRT, LRT, dan KRL.

Dengan demikian, pengguna jalan diharapkan dapat memperhatikan aturan ini dan berkontribusi terhadap kelancaran transportasi dan kenyamanan bersama. Atau tidak?
 
๐Ÿค” Maksudnya kalau pemerintah Jakarta benar-benar ingin menurunkan kemacetan, maka mereka harus meningkatkan jumlah moda transportasi umum di kota ini. Sekarang masih banyak kota yang hanya memiliki bus kota dan tidak ada moda transportasi lainnya. Jadi, kalau kebijakan ganjil genap benar-benar diterapkan, maka pengguna jalan harus siap untuk menggunakan transportasi umum. Dan tentu saja, masyarakat juga harus disiplin dalam menggunakan transportasi umum agar tidak menumpang banyak orang dan membuat kota menjadi lebih kenyang. Jadi, yang perlu dihati adalah tidak hanya mengurangi jumlah kendaraan, tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan transportasi umum. ๐Ÿ‘
 
ini kayaknya kebijakan yang nggak asal asalan, kan? kalau giliran genap dan ganjil berlaku, siapa yang tau nanti siapa yang bakal bawa macet? tapi aja aku penasaran, bagaimana caranya masyarakat Jakarta bakal beralih menggunakan transportasi umum sih? karena sekarang aku lihat pengguna jalan di Jakarta masih banyak yang nggak ingin naik bus atau kereta api, kayaknya pemerintah daerah harus banget berusaha agar masyarakat mau beralih ke transportasi umum.
 
aku rasa kalau pemerintah Jakarta bisa melakukannya ini dengan benar, transportasi umum di jakarta bisa menjadi solusinya untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di kota ini ๐Ÿš—๐ŸŒ†. tapi, aku khawatir kalau banyak orang Jakarta gak peduli sama aturan ini... atau malah menggunakan transportasi umum sebagai alibi buat tidak berdisiplin sama sekali ๐Ÿ˜’. dan, siapa nih yang bilang pemerintah Jakarta bisa melakukannya ini sendirian? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ aku rasa perlu ada kerjasama lebih serius antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk membuat kebijakan ini berhasil ๐Ÿ’ช.
 
Hei, apa kabar? Makasih informasinya tentang kebijakan ganjil genap di Jakarta. Saya pikir hal ini cukup cerdas banget, tapi juga perlu diawali dengan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat. Jangan sabar-sabar kalau gak kenal, aja coba cari informasinya dulu ๐Ÿค”. Dan juga, saya rasa pemerintah harus lebih serius dalam mengimplementasikan kebijakan ini, bukan hanya disebut-sebut di media saja. Kita butuh contoh nyata dari penerapan yang baik, ya! ๐Ÿ’ก
 
Aku pikir kebijakan ini nggak sepenuhnya masuk akal, kan? Jika kita sudah punya banyak moda transportasi umum seperti bus kota, MRT, LRT, dan KRL, mengapa masih ada giliran ganjil genap? Banyak orang yang suluhkan masalah kemacetan dengan menggunakan transportasi umum, tapi sekarang lagi-lagi harus berpikir tentang rute dan waktu lalu. Ini bisa membuat banyak orang tidak nyaman, terutama mereka yang sudah lelah dari perjalanan panjang. Aku ingin melihat bagaimana transportasi umum bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jakarta ๐Ÿš—๐Ÿ’จ
 
Maksudnya, kalau kita duduk sendiri, gak ada masalah. Tapi kalau kita jalan-jalan, pasti mau naik angin ๐Ÿ˜‚. Kebijakan ini mungkin akan bekerja jika banyak orang yang menggunakannya, tapi kalau hanya sedikit-sedikit aja, toh rasanya seperti kebijakan ini gak ada artinya. Dan apalagi kalau tidak semua kota di Indonesia juga ikut melaksanakannya, maka justru makin membingungkan.
 
gak paham ngapa harus bikin kerumunan di akhir pekan, siapa yang udah sibuk nih? kalau mau jadi transportasi umum, kan sudah ada ya, seperti bus kota dan MRT, tapi siapa yang mau naik bus kayak gitu?
 
hehe, aku rasa kayaknya ini kebijakan yang paling sering dibicarakan deh di Jakarta saat ini ๐Ÿคฃ. aku penasaran kok siapa yang benar-benar mengikuti aturan ini, karena biasanya Jakarta sih kayak banget jadi macet pagi hari dan sore hari ๐Ÿ˜‚. tapi aku setuju kalau pemerintah daerah harus mencoba segalanya untuk meringankan kemacetan di kota kita, bahkan hanya dengan cara sederhana seperti ini. kayaknya transportasi umum yang banyak disediakan oleh pemerintah daerah bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan, tapi aku rasa masih perlu ada bantuan dari penduduk setempat juga nih ๐Ÿค.
 
hebat banget nih kalau Jakarta bisa mengatur jalanan seperti ini! ๐Ÿ˜Š Maksudnya, kalau kita semua mau ikut mainkan permainan ini, maka kereta api dan bus akan terus berjalan lancar, padahal sekarang banyak yang cenderung menunda-tanda atau jadi bosan banget, afaik. tapi, gampang-gampang saja, kalo kita semua ingat kan kalau kita harus mengikuti aturan ini, maka kereta api dan bus akan cepat dan lancar ๐Ÿš‚๐Ÿ’จ.
 
heh, siapa yang bilang bahwa kebijakan ganjil genap hanya untuk kendaraan pribadi aja? kalau kita nggak pedulikan aturan ini, kemacetan di Jakarta akan semakin parah. tapi, aku juga penasaran kalau kapan kita akan bisa melawan kemacetan itu dengan cara yang lebih positif, misalnya dengan meningkatkan jumlah moda transportasi umum. gimana caranya gini bisa berubah?
 
gampang aja kan sih, kita tinggal nunggu jam buka-buka ๐Ÿ•ฐ๏ธ. kalau gak ada, kayaknya makin lama dan makin macet, kan? tapi aku rasa ini juga baik, biar kita bisa lebih bermanfaat menggunakan transportasi umum, seperti bus kota ya, kayakanya lebih baik untuk lingkungan dan kita semua ๐Ÿ’š
 
aku pikir kebijakan ganjil genap itu tidak mungkin berhasil di Jakarta, karena banyak orang yang langsung mengira kebijakan itu adalah 'haram banget' ๐Ÿ˜‚. tapi benar-benar aku ingin melihat bagaimana kebijakan ini berubah menjadi budaya, bukan hanya kebijakan yang terpaksa diterapkan. dan apa yang paling penting, pemerintah daerah Jakarta harus terus mendukung penggunaan transportasi umum, jangan cuma sekedar memberitahu kita tentang itu. karena kalau tidak ada contoh nyata, buatan ganjil genap itu hanya akan menjadi kata-kata aja ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
Siapa yang bilang kalau kapan aja giliran nomor genap sih... aku bilang kalau di Jakarta, aja cuma ada 1 jam operasional gitu, 16-21 WIB... kayaknya sengaja kalah aja. dan siapa yang bilang kalau transportasi umum tidak cukup ya? aku bilang kalau MRT/LRT/KRL itu bukan murah-murah sih, kayaknya biayanya sama aja dengan bensin. jadi, giliran nomor genap atau ganjil, yang penting ya sih ada ruas jalan yang tidak genang di akhir pekan...
 
Gue pikir kalau ini buat mengurangi kemacetan di Jakarta tapi juga bikin pengguna jalan kurang nyaman, apalagi kalau gue harus ngeluarin waktu untuk cari transportasi umum yang kaya-lakasnya jarang ada di Jakarta. Lalu, siapa yang bilang bahwa MRT dan LRT itu mudah dijangkau? Nah, saya rasa ini kebijakan ganjil genap yang bikin banyak masalah, gue rasa lebih baik jadikan sistem transportasi yang lebih efisien aja ๐Ÿ˜’
 
Aku pikir kebijakan ganjil genap ini cukup keren. Pertama-tama, karena aku suka duduk di luar Jakarta dan tidak ingin terpesona oleh kemacetan di Jakarta. Kedua, karena aku juga peduli dengan lingkungan dan perubahan cuaca yang sering menimpa kota besar seperti Jakarta. Tapi apa yang aku tanyakan adalah bagaimana caranya masyarakat Jakarta bisa berdisiplin dan mengikuti kebijakan ini? Aku masih penasaran, di mana sumber daya untuk transportasi umum itu? Apakah pemerintah daerah sudah siap dan ready untuk mengelola moda transportasi yang banyak?
 
ini pemerintahnya lagi banget mengatur-aturan ganjil genap, kayaknya siapa yang bosan dengan gengsengan itu bisa saja jalan santai dulu, apa kebutuhan memang harus di luar kota Jakarta. tapi sepertinya ada salah satu masalah di sini, apakah benar-benar semua transportasi umum sudah tersedia dan terjangkau? aku rasa masih banyak warga yang belum bisa menikmati keleluasaan itu, kayaknya sebaiknya juga ada bantuan untuk mereka yang kurang mampu.
 
kembali
Top