Pengalaman Jepang-Swedia: Produk Bebas Asap Tekan Angka Perokok

Pengalaman Jepang-Swedia dalam menghadapi perokok, menurut CEO Philip Morris International (PMI), Jacek Olczak. Dalam konferensi internasional Technovation: Smoke-Free by PMI di Dubai, Uni Emirat Arab, beberapa strategi berhasil menurunkan prevalensi perokok di kedua negara tersebut.

Dari pengalaman Jepang, perlu diingat bahwa adopsi produk bebas asap dapat memberikan dampak yang signifikan. Pada tahun 2014, produk tersebut diperkenalkan di kota Nagoya dan awalnya minimal perhatian. Namun, setelah dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, konsumen, serta tenaga kesehatan, prevalensi perokok Jepang turun drastis.

Prevalensi perokok di Jepang naik sebesar 19,6% pada tahun 2010 menjadi 9,4% pada 2023. Ini bahkan melampaui target pemerintah Jepang yang mematok angka 12% pada tahun 2032.

Sementara itu, Swedia juga menunjukkan tren positif melalui adopsi kantong nikotin seperti produk populer ZYN. Namun, kesadaran publik dan regulasi yang mendukung juga menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan perilaku para perokok dewasa.

Dengan demikian, pengalaman Jepang-Swedia dapat dijadikan sebagai referensi untuk Indonesia dalam menghadapi perokok. Mungkin dengan adopsi produk bebas asap dan dukungan dari berbagai pihak, prevalensi perokok di Indonesia juga dapat turun drastis.
 
Pokoknya kalau Japan udah banget gak nyaman dgn perokok, kini swedia udah punya cara lagi untuk ngurangi rasa naksir nikotin, tapi aku sengaja tidak terburu-buru banget ngomong asal produk itu apa. Nah, sebenarnya aku pikir konser jepang yang pertama kali mulai berubah dgn adopsi produk bebas asap itu udah cukup lama sekali, kan? Dan sekarang gue lihat kalau mereka punya target 12% pada tahun 2032, tapi apa kalau Indonesia udah banget maju dulu?
 
Aku pikir strategi yang digunakan oleh Jepang dan Swedia dalam menghadapi perokok sangatlah inspiratif ๐Ÿค”. Dengan adopsi produk bebas asap dan dukungan dari berbagai pihak, prevalensi perokok di kedua negara tersebut turun secara signifikan. Ini membuktikan bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, konsumen, dan tenaga kesehatan, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan perilaku para perokok dewasa ๐ŸŒฟ.

Aku juga senang melihat bahwa Swedia berhasil menurunkan prevalensi perokok dengan adopsi kantong nikotin seperti ZYN. Ini menunjukkan bahwa ada banyak pilihan untuk membantu orang-orang berhenti merokok ๐Ÿ’จ. Namun, aku juga pikir bahwa kesadaran publik dan regulasi yang mendukung sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan perilaku para perokok dewasa ๐Ÿ“š.

Dengan demikian, aku berharap Indonesia bisa belajar dari pengalaman Jepang-Swedia dan mengadopsi strategi yang efektif dalam menghadapi perokok. Dengan kerja sama antara pemerintah, konsumen, dan tenaga kesehatan, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan perilaku para perokok dewasa dan membuat Indonesia menjadi tempat yang lebih sehat untuk semua orang ๐ŸŒŸ.
 
Aku rasa kalau kita dapat mendapatkan pengalaman baik dari Jepang maupun Swedia tentang cara menghadapi perokok itu bisa membantu kita Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan perilaku para perokok di Indonesia ๐Ÿ’ก๐Ÿ‘ Mungkin dengan adopsi produk bebas asap seperti yang dilakukan Jepang, serta dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, konsumen, dan tenaga kesehatan, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan perilaku para perokok di Indonesia ๐ŸŒฟ๐Ÿ’ช
 
ini kalau PMI bawa pengalaman Jepang-Swedia ke sini Indonesia, pasti bisa banget menurunkan prevalensi perokok. jepang dan swedia udah punya produk bebas asap aja, tapi masih harus dukungan dari banyak pihak, seperti pemerintah, konsumen, dan dokter. kalau kita bisa mirip dengan itu, pasti Indonesia juga bisa banget mengurangi perokok. salah satu yang penting adalah konsesi dari berbagai pihak, jangan cuma PMI aja yang bawa solusi, tapi juga masyarakat yang peduli dan pemerintah yang mendukung.
 
Maksudnya kalau kita Indonesia banget coba ikuti contoh Jepang dan Swedia kayaknya bisa bikin perubahan besar pada prevalensi perokok di Indonesia! Ada yang bilang bahwa product bebas asap itu nggak bisa dibeli di pasar, tapi siapa tahu kalau kita coba aksesori atau bantu lainnya kan lebih mudah diterima oleh masyarakat?
 
Saya pikir strategi Jepang naik banget sih, mulai diterapkan produk bebas asap, lalu dukung dari pemerintah, konsumen, dan profesi kesehatan, hasilnya sangat signifikan ๐Ÿคฉ. Sementara itu, Indonesia perlu fokus pada meningkatkan kesadaran masyarakat dan regulasi yang mendukung agar perubahan perilaku perokok dewasa bisa tercapai dengan lebih cepat. Mungkin juga perlu ada kampanye pendidikan yang lebih aktif sih ๐Ÿ“ข
 
ini lama kira gak bisa jadi ๐Ÿ™„, perokok bisa diubah ya ๐Ÿ˜Š. Jepang dan Swedia udah menunjukkan hasilnya, kita harus ikut aja ๐Ÿ‘. Mungkin dengan adopsi produk bebas asap dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, prevalensi perokok di Indonesia bisa turun drastis ๐Ÿšซ๐Ÿ’จ
 
ini kayaknya pengalaman Jepang dan Swedia bikin saya penasaran apa yang bisa kita lakukan disini untuk mengurangi perokok di indonesia ๐Ÿค”. kalau kawan-kawan kita bisa nggabungkan strategi tersebut dengan program kesehatan yang sudah ada di pemerintah, pasti hasilnya akan lebih baik ๐Ÿ˜Š. tapi yang penting adalah kita harus bisa berkomunikasi dan saling mendukung agar semua pihak bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut ๐Ÿ“ข. saya rasa ini wajib kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan membuat indonesia menjadi tempat yang lebih sehat dan aman bagi semua orang ๐ŸŒธ.
 
๐Ÿค” aku pikir gampang banget membuat orang-hormat tidak merokok. pertama-tama harus ada kenyamanan dalam mencari alternatif buat narsisme nicotine, lalu ada peningkatan kesadaran masyarakat dan regulasi yang mendukung. kalau gak, apa jadi? ๐Ÿ˜Š
 
kembali
Top