Pengadilan Militer Gelar Sidang Perdana Kasus Prada Lucky Hari Ini

Sidang pertama dalam kasus tewasnya Prada Lucky berlangsung di Pengadilan Militer III-15 Kupang, NTT. Kasus ini terkait dengan kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia seorang prajurit TNI Angkatan Darat pada 6 Agustus lalu.

Kasus tersebut melibatkan 22 prajurit TNI AD dari Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Waka Nga Mere. Para tersangka dianggap sebagai pihak berwenang oleh komandan batalion.

Menteri Pertahanan saat itu mengatakan bahwa para prajurit tersebut adalah "senior" Prada Lucky, tetapi sebenarnya mereka adalah perwira dan tamtama yang melanggar norma-norma kekerasan.

Dalam sidang pertama, 22 terdakwa dihadirkan secara bersamaan. Dijelaskannya bahwa para terdakwa tersebut akan menjalani proses persidangan selama tiga hari berturut-turut yaitu Senin (27/10), Selasa (28/10) dan Rabu (29/10).
 
Gue rasa kasus ini masih ngeliat2 terlalu lama, mantap sih kalau selesai kan? Kalau dihormati norma-norma kekerasan, mereka harus dipenaltizasi dengan benar. Tapi gue tahu banyak yang masih tidak ingin mau mengakui apa-apa, bahkan sih terdakwa sendiri. Menteri Pertahanan sih bilang apa-apa, tapi apa sih di balik itu? Kalau bukannya mereka adalah perwira dan tamtama, nggak bisa jadi pihak berwenang di batalion ya? Gue rasa ini masih banyak yang ngeliat2, kalau mau ada perubahan, harus mulai dari diri sendiri dulu.
 
Gue pikir kasus ini masih terlalu banyak konflik. Kenapa para prajurit itu harus dipaksa menjalani sidang bersama-sama? Gue rasa lebih baik jika mereka bisa dibicarakan secara individu, ya? Dan mengenai kata Menteri Pertahanan tentang "senior" Prada Lucky, gue kira itu cara untuk membingungkan orang. Kita harus fokus pada apa yang sebenarnya terjadi, bukan mencoba mengelabui kita dengan istilah-istilah yang tidak berguna 🤔
 
Aku pikir kasus ini kayaknya bakal seru banget, sih... 22 prajurit yang dianggap senior Prada Lucky, tapi ternyata mereka kayak gila... mengapa kamu bisa bilang kalau kamu tidak ingat apa yang terjadi saat itu? aku rasa mereka harus dihukum tekanan jangka panjang, sih... karena ini bukan sekedar kasus kekerasan, tapi juga kasus kematian seorang prajurit... aku berharap bahwa proses persidangan ini akan terbuka dan transparan, biar kita semua bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi... 🤔👊
 
Kalau dijadikan contoh siapa yang benar-benar senior? Kamu bisa melihat siapa yang memang senior, siapa yang hanya berpura-pura senior. Saya pikir ini kasus yang harus dibawa ke dalam perbincangan lebih lanjut, siapa nanti yang bertanggung jawab atas kekerasan itu? Menteri Pertahanan bisa mengatakan apa saja tapi kalau buktinya kotor-kanja, siapa yang akan dijawab? Saya harap agar proses persidangan ini selesai dengan cepat dan adil. Kalau tidak, saya pikir ini akan memberikan kesan bahwa mereka yang berwenang tetap berwenang.
 
ini kasusnya, kayakanya orang-orang kita memperdebatkan tentang kekuatan dan ketakutan. tapi apa yang terjadi di sini bukan hanya tentang kekerasan atau tidak, tapi juga tentang bagaimana kita menentukan siapa yang berwenang dan siapa yang tidak. menteri pertahanan bilang mereka senior prada lucky, tapi sebenarnya apa itu senioran? apakah itu berarti mereka lebih kuat atau lebih berwenang? tapi yang jadi bukan itu, tapi tentang bagaimana kita menghadapi ketakutan dan kekuatan dalam diri sendiri. mungkin itu yang penting bukan tentang siapa yang berwenang, tapi tentang bagaimana kita mengatasi emosi kita sendiri
 
Saya pikir ini salah tempat ya, 22 prajurit TNI AD melanggar norma kekerasan terhadap seorang mantan tawanan, bukan sama sekali melawan teman-temannya. Kalau benar-benar memukul teman sendiri aja sih, itu gini? Kita butuh lebih banyak edukasi dan kesadaran mengenai pentingnya kekerasan yang terkendali.
 
🤔 Sidang pertama di kasus Prada Lucky ini memang membuatku penasaran, mengapa komandan batalion bisa melihat 22 prajurit sebagai "senior" dari korban kekerasan itu? Tidak ada bukti yang jelas bahwa mereka adalah perwira atau tamtama yang berwenang. Itu seperti mencari alibi di tengah-tengah pembelaan. Saya harap sidang kedua bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi saat itu. Mungkin ada jawaban di balik kekerasan itu.
 
Gue rasa ini kayaknya proses hukum yang adil, kalau sih ada kasus yang melibatkan prajurit, pasti harus dijadikan contoh agar tidak terjadi lagi hal seperti itu. Gue senang lihat 22 terdakwa dihadirkan secara bersamaan, ini kayaknya menunjukkan bahwa mereka dihormati sebagai perwira TNI AD. Mungkin saja mereka bisa belajar dari kesalahan-kesalahan mereka dan menjadi contoh bagi yang lain. Gue juga harap proses hukum ini berjalan lancar dan tidak ada gangguan, sehingga para terdakwa bisa menjelaskan segala sesuatu yang terjadi dan mendapatkan hukuman yang tepat jika ternyata melakukan kesalahan. 🤞
 
Kasus ini memang serius banget, tapi aku rasa kalau komandan batalion yang bilang para prajurit itu "senior" Prada Lucky itu, mungkin ada kesalahan loh. Karena sebenarnya mereka adalah perwira dan tamtama yang melanggar norma-norma kekerasan. Aku harap proses persidangan ini dapat membawa penyelesaian yang adil dan benar. Semoga para terdakwa dapat mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tindakan mereka. 🙏🌟
 
Maksudnya siapa yang bilang mereka senior itu? Kalau bukan Menteri Pertahanan, tapi mereka sendiri. Siapa yang bilang ada norma-norma kekerasan di sana? Kalau bukan mereka sendiri juga, jadi tidak percaya, kan. Saja 22 orang dihadirkan, itulah proses persidangan, kalau ada yang ingin mengatakan sesuatu harusnya ada peluang yang sama untuk dipertanggungjawabkan. Tapi apa salahnya, kalau mereka bersalah, sudah, tapi harus ada bukti nyata. Saja, itu yang penting.
 
kembali
Top